Faizal Assegaf: Presiden dan Panglima TNI Harus Bertindak Tegas Terhadap KSAD Dudung

Faizal Assegaf: Presiden dan Panglima TNI Harus Bertindak Tegas Terhadap KSAD Dudung

Faizal Assegaf (twitter) --

Hal senada disampaikan oleh Mantan Komisioner Komiis Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai.

Pigai menilai menanggapi pernyataan Jenderal Dudung sangat berbahaya. Dia menilai perlu adanya reformasi di tubuh TNI.

"Ini berbahaya!. Kami Kecewa reformasi di tubuh TNI tidak berjalan (mandeg)," tulis Natalius Pigai melalui Twitter pribadinya, Kamis 15 September 2022. 

Pigai menilai, TNI harus melakukan perubahan, seperti yang telah dilakukan oleh Polri saat ini. 

Polri lakukan reformasi usai kasus Brigadir Yoshua mendapat perhatian serius dari masyarakat dan DPR RI. 

"Justru Kepolisian telah melakukan perubahan substansial (kurang apa DPR & Rakyat bantai Polisi). Saya kira Militer mesti lakukan transformasi Struktur, Sistem, Personil dan Mentalitas," tulis Natalius Pigai.

Sebelumnya, sebuah rekaman video yang memperlihatkan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman yang menginstruksikan agar prajuritnya mengecam anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Video itu viral.

Instruksi itu diberikan Dudung secara lisan pada saat rapat internal yang dilakukan secara daring di hadapan prajuritnya. 

Terlihat pula, Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto yang duduk di samping Dudung dalam video tersebut. Dalam video berdurasi 2,45 menit itu, Dudung meminta agar jajarannya tidak diam begitu saja dan merespon pernyataan Effendi.

Berikut Pernyataam Lengkap Dudung Abdurrachman lewat video yang beredar: 

Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. jelas?” lihat tanggal 26 sept, buktikan ke saya. Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Gak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam.

Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarin apa yang harus disampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu loh, Prajurit kita ini di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah bergelora sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Gak ada yang saya lihat pangdam yang bergerak sedikit pun. Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?"

Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya? Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan. Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab.

Nah, saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja, takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa buktikan apa yang saya lakukan kepada negara ini. Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi nggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu loh?

Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa benar ya. Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah, Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut. Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta."

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: