Sungguh Bejat, Ayah Tiri dan Ibu Kandung Lakukan Kekerasan Seksual Pada Anaknya, Ini Reaksi Mensos

Sungguh Bejat, Ayah Tiri dan Ibu Kandung Lakukan Kekerasan Seksual Pada Anaknya, Ini Reaksi Mensos

Ilustrasi - Korban pelecehan -Photo by RODNAE Productions from Pexels-

SIDOARJO, FIN.CO.ID - Aksi yang dilakukan bapak tiri dan ibu kandung ini sangat bejat terhadap anaknya.

Keduanya tega melakukan kekerasan seksual terhadap anaknya yang masih di bawah umur..

Peristiwa yang terjadi di Desa Balong Gabus, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur itu membuat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sangat geram.

(BACA JUGA:Duh, Modus Membantu Pijat Muridnya, Guru SD Melakukan Pelecehan Seksual)

(BACA JUGA:Dugaan Pelecehan Seksual Istri Ferdy Sambo, Mantan Kabareskrim Polri Nilai Kasus Makin Gaduh)

(BACA JUGA:Hasil Penyelidikan Komnas HAM Kasus Brigadir J Sungguh Mengejutkan, Ternyata Ada Dugaan Pelecehan Seksual )

"Yang membuat saya geram adalah korban anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sementara pelakunya adalah ayah tiri dan ibu kandungnya," ujarnya di Polresta Sidoarjo, Minggu, 4 September 2022.

Risma mengaku sudah bertemu dan melakukan klarifikasi dengan korban kasus kekerasan seksual tersebut. Kepada Risma, korban menyatakan tidak ingin bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Korban menyampaikan tidak ingin berjumpa orang tuanya lagi karena merasa sangat trauma. Saat ini korban ditempatkan polisi di rumah aman dengan didampingi psikolog untuk membantu memulihkan traumanya," ujarnya.

(BACA JUGA:Dicecar 80 Pertanyaan, Putri Candrawathi Kukuh sebagai Korban Pelecehan Seksual)

(BACA JUGA:Rekayasa CCTV Versi Ferdy Sambo Dibongkar, LPSK Temukan Narasi Putri Candrawathi yang Alami Pelecehan Seksual)

Saat ini yang juga mendapatkan perhatian Risma adalah kelanjutan sekolah korban karena kasus kekerasan seksual itu sangat memengaruhi kondisi mental korban.

Risma menjanjikan jika nantinya korban harus pindah sekolah maka dirinya siap untuk memprosesnya dan menempatkan korban yang masih anak-anak tersebut dalam lingkungan balai milik Kementerian Sosial.

"Sudah ada laporan dari pendamping terkait sekolah korban yang saat ini telah menginjak kelas 6 SD. Saya sampaikan jika memang nantinya terpaksa pindah maka saya akan memprosesnya dan siap menempatkannya di salah satu balai kita," ujarnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: