Jadi yang Pertama di NTT, Brantas Abipraya Tingkatkan Layanan Kesehatan Lewat Pembangunan RSUD Reda Bolo

fin.co.id - 22/05/2025, 14:18 WIB

Jadi yang Pertama di NTT, Brantas Abipraya Tingkatkan Layanan Kesehatan Lewat Pembangunan RSUD Reda Bolo

Guna meningkatkan kapasitas dan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), PT Brantas Abipraya (Persero) membangun RSUD Reda Bolo yang berlokasi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

fin.co.id - Guna meningkatkan kapasitas dan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), PT Brantas Abipraya (Persero) membangun RSUD Reda Bolo yang berlokasi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Seremoni pembangunannya yang ditandai dengan peletakan batu pertama ini telah dilakukan pada Januari 2025, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dengan didampingi Bupati Sumba Barat Daya, Yohannes Oktovianus, Direktur RSUD Reda Bolo, Elfrida Marpaung, serta Direktur Utama Brantas Abipraya Persero, Sugeng Rochadi.

“Pembangunan RSUD ini merupakan wujud peranan aktif Brantas Abipraya menyukseskan program Asta Cita yang dicanangkan Pemerintahan Presiden Prabowo, meningkatkan layanan kesehatan di seluruh Indonesia,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 22 Mei 2025.

Ditambahkannya, peningkatan layanan RSUD ini dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil sekalipun memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang lebih baik dan komprehensif. Tak hanya itu, pembangunan ini juga adalah langkah nyata dalam implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas oleh Presiden Prabowo, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan RSUD Reda Bolo, yang sebelumnya bertipe D, menjadi tipe C.

Rumah sakit yang ditargetkan tuntas pada Desember tahun ini memiliki total luas bangunan 6.565,92 meter persegi. Peningkatan kualitas RSUD Reda Bolo juga dilakukan melalui penambahan sarana berupa gedung 3 lantai menjadi 100 tempat tidur, dan 1 lantai basement. Tiap lantainya pun memiliki fungsi yang berbeda, yaitu lantai basement untuk ruang utilitas MEP, lantai 1 untuk admission, poliklinik, radiologi dan cathlab, lantai 2 untuk rawat inap VIP, rawat inap standar, rehab medik, cytotoxic dan poli. Sedangkan di lantai 3 digunakan untuk ICU, PICU, HCU, OK dan ruang persiapan dan pemulihan.

Melalui proyek ini, Brantas Abipraya mengharapkan pembangunan RSUD Reda Bolo dapat memberikan pelayanan medis yang lebih baik dan memenuhi standar kesehatan yang lebih tinggi, seiring dengan peningkatan kapasitas serta fasilitas penunjang yang lebih memadai.

“Brantas Abipraya berkomitmen menuntaskan pembangunan RSUD ini tepat waktu, dengan kualitas unggul serta tepat biaya. Kedepan, dengan adanya peningkatan status rumah sakit ini, masyarakat Sumba Barat Daya dapat memperoleh akses kesehatan yang lebih optimal dan berkualitas,” tutup Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.

(Adm)

Mihardi
Penulis