Jakarta

Siswa Berkebutuhan Khusus Jatuh dari Lantai Tiga SMPN 52 Jakarta Timur, Kepala Sekolah: Saya Melihatnya

JAKARTA, FIN.CO.ID - Seorang siswa berkebutuhan khusus jatuh dari lantai tiga gedung SMPN 52 Cipinang, Jakarta Timur.

Siswa berinisial MR dan berusia 14 tahun tersebut jatuh dari lantai tiga pada 2 Agustus 2022. 

Kepala Sekolah SMPN 52, Ita Nurwati membenarkan jika MR merupakan anak berkebutuhan khusus tunawicara dan tunarungu.

(BACA JUGA:Kapolri: Saya Sayang Pada Rekan-Rekan, Namun saat Harus Memilih, Saya Lebih Pilih Menjaga Institusi)

(BACA JUGA:KPK Klaim Kumpulkan PNBP Sebanyak Rp301 Miliar Sepanjang Januari-Juli 2022, Lampaui Target Tahunan)

"Pas jam istirahat kedua, MR ini, jatuh di lapangan dari lantai tiga. Kemudian, langsung digotong siswa kelas sembilan, dibawa ke UKS, saya lihat. Kemudian dibawa ke RS Persahabatan," kata Ita.

Ita menambahkan, MR yang duduk di kelas delapan itu mengalami luka pada bagian kepala hingga harus menjalani operasi dan kini sedang menjalani rawat jalan.

"Posisi dia jatuh membelakangi dinding, menghadap kelas. Jatuh dalam posisi miring, tetapi fisiknya tidak ada pendarahan," ujar Ita.

(BACA JUGA:Timsus Polri Limpahkan Kasus Ferdy Sambo Cs ke Kejagung, Ketua: Biar Dipelajari JPU )

(BACA JUGA:Penampakan Rumah Pribadi Putri Candrawathi Setelah Ditetapkan Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J)

Ita mengatakan berdasarkan keterangan teman sekelasnya yang berada di lokasi saat kejadian bahwa MR melompat dari lantai tiga saat kondisi sekitar sedang sepi.

Namun, hingga kini pihaknya belum mengetahui pasti penyebab MR melompat dari lantai tiga sekolah.

Ditanya apakah ada perundungan sehingga MR melakukan hal itu, Ita menjawab tidak ada. 

(BACA JUGA:Dalami Kasus Aseng Bunuh Purnawirawan TNI, Polda Jabar Sita Dua CCTV di TKP)

(BACA JUGA:Ferdy Sambo Diberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai Anggota Polri, Berkasnya Lagi Diproses Div Propam)

Ia menyebut, pihaknya juga menemukan sebuah kertas berisi gambar yang dibuat oleh MR sebelum melompat dari lantai tiga. Kertas yang berisi pesan gambar itu dikirim oleh MR ke sejumlah nama.

"Ternyata sudah tiga kali mengirim pesan gambar ke mamanya. Ternyata bukan ke mamanya aja ya, ke temannya juga. Terus kami kumpulkan anak-anaknya, guru BK. MR sebelum jatuh nitip HP," kata Ita. 

Akibat peristiwa itu, Ita mengatakan ke depan pihaknya akan mengambil langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, seperti membuat terali pembatas hingga menempatkan ruang kelas MR di lantai satu.

(BACA JUGA:Putri Candrawathi Jadi Tersangka, Komnas Perempuan Berharap: Hak Ibu PC Dihormati dan Dipenuhi Negara)

(BACA JUGA:Timsus Polri Limpahkan Kasus Ferdy Sambo Cs ke Kejagung, Ketua: Biar Dipelajari JPU )

"Sejak kejadian itu kami melakukan upaya-upaya sekarang saat istirahat, anak-anak tidak ada yang di lantai tiga atau dua. Semua turun ke lantai satu. Kami juga menambahkan titik CCTV," ujar Ita.

 

Admin
Penulis