Tarif Ojol Naik, Demokrat: Masyarakat Lagi Pada Susah, Semuanya Naik!

Tarif Ojol Naik, Demokrat: Masyarakat Lagi Pada Susah, Semuanya Naik!

Ojek online atau Ojol demo.--

Dia menyarankan agar Kementerian Perhubungan membahas kebijakan tersebut dengan Komisi V DPR RI. 

"Kita undang pakar, juga semua stakeholder terkait. Apalagi evaluasinya hanya setahun. Itu artinya Kemenhub juga ragu sendiri dengan keputusan itu apakah bisa menjamin kelangsungan usaha jasa ojol berikut kesejahteraan driver ojolnya atau justru ojol ini ditinggalkan penumpang karena tarifnya mahal," ucap Irwan.

(BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat Melambung, Pelaku Perjalanan Pilih Bus Malam Jadi Solusi )

(BACA JUGA:Ojol di Bekasi Nekat Cabuli Anak 6 Tahun di Depan Umum, Terekam Video Durasi 1 Menit, Begini Ciri-cirinya)

"Kebijakannya pun dikeluarkan saat DPR RI masih masa reses. Saya akan minta agar Menhub dipanggil ke Komisi V DPR RI untuk menjelaskan alasan kenaikannya," lanjutnya.

Kenaikan Tarif Ojol Berdampak Inflasi dan Picu Kemacetan 

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda menilai tarif baru Ojol ini yang ditetapkan Kementerian Perhubungan ini, dapat mengerek laju inflasi nasional yang saat ini dalam tren meningkat.

"Biaya transportasi yang kemungkinan meningkat bisa menyebabkan inflasi secara umum," kata Nailul dalam keterangan di Jakarta, dikutip Sabtu 13 Agustus 2022.

Dia menjelaskan, Inflasi transportasi per Juli 2022 sudah cukup tinggi, di mana secara year on year sudah di level 6,65 persen, tertinggi kedua setelah makanan, minuman, dan tembakau. 

Saat ini, pemerintah tengah berupaya melakukan berbagai kebijakan untuk menjaga inflasi tetap rendah, mulai dari menjaga subsidi BBM hingga subsidi pangan. Hal itu dilakukan agar pemulihan ekonomi tetap terjaga.

Kendati demikian, lanjut Nailul, selain akan mendorong inflasi, kenaikan tarif ojol juga akan mendorong masyarakat pengguna ojol pindah ke moda transportasi lain atau bahkan kendaraan pribadi.

"Jika menggunakan kendaraan pribadi akan menambah kemacetan dan kerugian ekonomi akan bertambah," kata Nailul.

Nailul menyampaikan transportasi daring, termasuk Ojol adalah multisided-market dimana ada banyak jenis konsumen yang dilayani oleh sebuah platform. 

Sehingga, seharusnya yang dilihat bukan hanya dari sisi mitra driver saja, namun juga dari sisi konsumen atau penumpang.

"Sesuai hukum ekonomi, dari sisi konsumen penumpang akan ada penurunan permintaan," katanya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: