Jangan Biasakan Anak Mengakses Gadget saat Jam Makan, Ini Efeknya di Kemudian Hari

Jangan Biasakan Anak Mengakses Gadget saat Jam Makan, Ini Efeknya di Kemudian Hari

Ibu dan Anak saat Jam Makan, Image oleh Lee Murry dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ada alasan mengapa orang tua harus mengalihkan konsentrasi putra-putri mereka dari penggunaan gadget di saat jam makan.

Sebab itu, psikolog keluarga dari Universitas Indonesia Irma Gustiana Andriani menyarankan pada orang tua, untuk tidak mengijinkan buah hati mereka mengakses ponsel pintar, tablet atau bahkan televisi.

"Sekarang ini banyak yang membiarkan anak makan sambil menonton (tayangan) di gadget,” kata Irma dalam sebuah seminar online.

(BACA JUGA:Apa Benar Kebanyakan Main Gadget Picu Mata Juling pada Anak?)

“Ini berpengaruh pada anak yang tidak meresapi cita rasa yang masuk ke dalam mulutnya, karena fokusnya berada pada layar," tambah dia.

Padahal kata Irma, penting bagi anak untuk benar-benar mengenali dan mengingat cita rasa makanan atau minuman yang mereka konsumsi.

"Sehingga, kalau waktunya makan, ya makan saja. Karena, kalau dilakukan bersama kegiatan lain seperti menonton di gadget, anak tidak bisa mengingat cita rasa dan tekstur,” jelas dia.

Efeknya, lanjut Irma adalah nantinya akan mempengaruhi pola makan mereka ke depannya.

Lebih lanjut, Irma mengatakan bahwa kegiatan makan memiliki pengaruh pada psikis seseorang.

Ia menjelaskan, perilaku makan adalah pandangan dan tindakan seseorang terhadap makanan yang dipengaruhi oleh persepsi.

Tak jarang pula orang tua kesulitan saat memberikan makan kepada si buah hati. Irma mengatakan, terdapat konflik emosional yang terbentuk di saat waktu makan tersebut tiba (emotional feeding conflict).

Hal ini membuat proses makan menjadi tidak menyenangkan dan bisa memicu adanya gangguan makan di masa dewasa.

"Terjadi perang psikis antara yang memberi makan dan anak saat proses ini terjadi. Waktu makan bisa menjadi situasi yang kurang menyenangkan,” terangnya.

“Anak menolak makan, ibu frustasi, dan muncul komparasi mengingat orang tua sekarang ini juga belajar parenting lewat media sosial," sambungnya Irma.

Efeknya ke depan juga nantinya adalah kurang harmonisnya hubungan antara orang tua dan anak. Selain menumbulkan trauma, juga berpotensi menyebabkan anak kurang gizi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: