Buntut Dugaan Cawe-cawe di Pilkada 2024, PDIP Minta Polri Kembali di Bawah TNI atau Kemendagri

fin.co.id - 28/11/2024, 23:04 WIB

Buntut Dugaan Cawe-cawe di Pilkada 2024, PDIP Minta Polri Kembali di Bawah TNI atau Kemendagri

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus. Foto: Ani/Disway Group

fin.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan Polri kembali di bawah kendali panglima TNI. Usulan itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus usai melihat adanya oknum aparat kepolisian cawe-cawe dalam Pilkada Serentak 2024.

"Kami sudah mendalami kemungkinan untuk mendorong kembali agar Polri kembali di bawah kendali panglima TNI atau dikembalikan ke bawah Kementerian Dalam Negeri," kata Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 28 November 2024.

Dia mengatakan, nantinya tugas polisi selain hanya mengatur lalu lintas, juga berpatroli keliling rumah masyarakat.

"Tugas polisi, mungkin jika nanti DPR bersama-sama bisa menyetujui, menjaga lalu lintas kita supaya aman dan lancar. Berpatroli keliling dari rumah ke rumah agar masyarakat tidur dengan nyenyak," tuturnya.

Sementara itu, bagian reserse bertugas mengusut, mengurai, melakukan, menyelesaikan kasus-kasus kejahatan sampai ke pengadilan.

"Di luar itu saya kira tidak perlu lagi. Karena negara ini sudah banyak institusi yang bisa dipakai untuk menegakkan ini," imbuhnya.

Dia juga menyoroti kasus yang akhir-akhir ini terjadi. Di antaranya kasus polisi tembak polisi.

"Bagaimana begitu marak kasus terkait narkoba, penembakan rakyat tidak bersalah, bahkan jenderal polisi bisa menembak ajudannya, sesama polisi saling tembak, ada masalah yang mendalam dalam institusi Kepolisian," jelas Deddy.

Anggota DPR ini menjelaskan dalam Pilkada ini, pihaknya telah menemukan adanya cawe-cawe oleh anggota Bhayangkara ini. Bahkan, kata dia, keterlibatan aparat di Pilkada ini sudah menjadi perbincangan di Komisi II dan III DPR RI.

"Di dalam gedung DPR, baik Komisi 2 maupun Komisi 3 juga sudah menyinyalir masalah ini. Jadi ini bukan sesuatu yang baru. Kami PDI Perjuangan terus terang nih," paparnya.

(Ani)

Mihardi
Penulis