BACA JUGA:Puan dan AHY Paling Cocok Jadi Cawapres Anies di Pemilu 2024, Menurut Survei LSI
Berikutnya, Prabowo dengan sikap patriotis, negarawan, dan berjiwa besar yang terlihat dalam beberapa momen nasional ataupun internasional membuatnya mendapat dukungan yang positif dari masyarakat.
"Sikapnya yang patriotis, negarawan, dan berjiwa besar dalam beberapa momen nasional dan internasional yang dliput oleh media ternyata juga tak luput dari perhatian dan apresiasi publik," ujar Igor.
Survei SPIN periode 1-10 Desember 2022 ini juga membuat empat simulasi untuk dua pasangan calon presiden-wakil presiden di Pemilu 2024.
BACA JUGA: Survei Terbaru SMRC: Anies Dekati Prabowo, Ganjar Makin Menjauh
BACA JUGA:Survei Indopolling, PDI Perjuangan Masih Kuasai DKI Jakarta, Disusul PKS dan Gerindra
Salah satunya adalah dengan mengukur seberapa kuat elektabilitas Prabowo jika dipasangkan dengan empat nama, yakni Ganjar, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Hasilnya, untuk simulasi pertama, Prabowo-Ganjar unggul dengan elektabilitas 63,3 persen jika melawan Anies serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (29,1 persen).
Lalu, Prabowo-Erick unggul dengan dukungan 60,9 persen jika melawan Ganjar dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (33,4 persen).
BACA JUGA: Hasil Survei CIGMark, Elektabilitas Ridwan Kamil Ungguli Prabowo Anies dan Ganjar
BACA JUGA:Hasil Survei, Publik Ingin Erick Thohir Pimpin PSSI
Kemudian, pasangan Prabowo-Muhaimin memperoleh dukungan yang lebih rendah (40,1 persen) jika melawan Ganjar-Erick (55,8 persen).
Terakhir, Prabowo yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil mendapat dukungan 42,7 persen jika melawan Ganjar-Erick (41,5 persen).
"Survei juga menemukan bahwa pasangan terkuat bila terjadi hanya ada dua pasangan calon berkompetisi ditempati oleh Prabowo-Ganjar dan Prabowo-Erick," ujar Igor.
Survei SPIN tersebut melibatkan sebanyak 1.230 responden di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Teknik pengumpulan sampel yang dilakukan adalah metode penarikan acak bertingkat dengan toleransi atau batas kesalahan sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.