BACA JUGA:PKS Usul Anggaran IKN dan Kereta Cepat Dialihkan untuk Satpol PP
Adapun berdasarkan review teranyar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), biaya bengkak atau overrun cost proyek kereta cepat Jakarta Bandung yakni USD1,449 miliar atau Rp21,4 triliun.
Biaya bengkak akan dibayar dengan proporsi 25 persen ekuitas KCIC dan 75 persen pinjaman China Development Bank (CDB).
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo berharap tambahan PMN Rp3,2 triliun turun sebelum akhir tahun ini, untuk membantu pembayaran biaya bengkak proyek kereta cepat Jakarta Bandung.
Didiek menyampaikan bahwa tambahan PMN tersebut bisa menjamin kesinambungan dan keberlanjutan proyek kereta cepat Jakarta Bandung untuk bisa mulai beroperasi pada Juni 2023.
BACA JUGA:PKS Punya Usul, Setop Proyek IKN dan Kereta Cepat Buat Subsidi BBM
"Kalau PMN ini diberikan maksimal Desember [2022], maka kami bisa yakinkan tidak ada penambahan cost overrun lagi. Proyek akan selesai pertengahan 2023," ujarnya.
Akan Ditampilkan Pada Showcase KTT G20
Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) semakin siap untuk tampil di gelaran G20 Showcase pada 16 November 2022 mendatang.
Keluarga besar KCJB saat ini terus melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi G20 Showcase. Persiapan KCJB untuk G20 Showcase saat ini pun semakin matang.
“Semua persiapan berjalan dengan baik. Kami akan melakukan rangkaian pengujian secara simultan sejak 11 November untuk memantapkan persiapan menuju G20,” ujar Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry di Jakarta, Kamis 10 November 2022.
BACA JUGA: DPR Kritik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Sejak Awal Sudah Bermasalah
BACA JUGA:DPR Tolak Usulan Biaya Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Pakai APBN
Rahadian mengatakan saat ini, seluruh rangkaian EMU dan CIT sudah selesai dirakit ulang atau re-assembly secara mekanis. Rangkaian kereta EMU dan CIT ini sudah bisa melaju dan tinggal menjalani rangkaian tes.