PKS Punya Usul, Setop Proyek IKN dan Kereta Cepat Buat Subsidi BBM

PKS Punya Usul, Setop Proyek IKN dan Kereta Cepat Buat Subsidi BBM

Ilustrasi - Petugas di SPBU hendak mengisi BBM jenis Pertamax. FOTO: Pertamina Patra Niaga--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto mendesak pemerintah menambah kuota subsidi BBM jenis Pertalite maupun Solar untuk 2022 daripada meneruskan proyek IKN dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Hingga saat ini, dijelaskannya, kuota BBM subsidi terancam habis di bulan Oktober-November mendatang.

Menurutnya ketersediaan BBM subsidi dalam jumlah yang cukup lebih dibutuhkan masyarakat ketimbang dua proyek tersebut. 

(BACA JUGA:Mazda CX-7 Senilai Rp850 Juta Meledak di Palembang, Pemilik Mobil Ngaku Ikhlas)

(BACA JUGA:Pengacara Bharada E Bongkar Isi Perintah Atasan: Ikutilah Skenario Supaya Kamu Aman)

(BACA JUGA:Bharada E Ajukan Justice Collaborator, Komnas HAM ke LPSK: Kasih Dong Dia...)

"Dengan menghentikan sementara proyek IKN hingga Kereta Cepat Jakarta-Padalarang akan menghemat keuangan negara di tengah pembengkakan anggaran subsidi energi 2022 dari Rp 152,2 triliun menjadi Rp 502,4 triliun," kata Mulyanto Senin 8 Agustus 2022.

"Kalau ada pengeluaran yang kurang atau tidak perlu ya sudah disetop saja, ini pandangan kami. Misalnya proyek Ibu Kota Negara baru kalau gak urgent ya hentikan.  Juga proyek kereta cepat kenapa harus tergesa-gesa gitu," sambungnya.

Mulyanto menambahkan, program subsidi BBM merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam melindungi kesejahteraan masyarakat dan menjaga ketahanan energi nasional.  

Apalagi, saat ini masyarakat tengah dihadapkan pada masalah kenaikan berbagai jenis bahan pangan atau sembako.

(BACA JUGA:Izin Ponpes Daar El Qolam Bakal Dievaluasi Buntut Santri Tewas di Tangan Teman Satu Asrama)

(BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Irjen Ferdy Sambo Ada di TKP saat Penembakan Brigadir J, Ini Kata Pengacara Bharada E)

(BACA JUGA:Mahfud MD Sebut Skenario Kematian Brigadir J Kini Telah Terbalik: Ini Berkat Pengawalan Media dan LSM)

"Jadi, pilih yang tepat untuk melindungi kesejahteraan masyarakat. Itu prioritaskan," tandasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: