Dukung Target Nol Emisi Karbon, Pertamina Selenggarakan Program PFsains 2022

Dukung Target Nol Emisi Karbon, Pertamina Selenggarakan Program PFsains 2022

Proyek Affordable and Adaptive PWM Solar Energy Management (APSEM) dalam ajang PFsains Pertamina, karya Tiyo Avianto-Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID – Nol emisi karbon menjadi target pemerintah Indonesia di tahun 2060 sebagai bentuk mitigasi perubahan iklim sesuai KTT COP 26 Glasgow di tahun 2021 lalu. 

Target ini kemudian diterjemahkan dan dideklarasikan oleh pemerintah Indonesia menjadi target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia 2030 yaitu menyasar target pengurangan tanpa syarat sebesar 29 persen pada tahun 2030. 

(BACA JUGA:Mazdjo Pray Soal Formula E: Lebih Banyak Drama Ketimbang Kisah Nyata!)

(BACA JUGA:Eko Kuntadhi Komentari Anies Akan 'Basmi' Kaum Intoleran: Untuk Narik Suara Jokower?)

Hal tersebut mempertegas peran Indonesia sebagai negara kunci bagi dunia untuk mencapai nol emisi karbon dan diangkat sebagai tema aksi utama dalam presidensi Indonesia di G20. 

Menjawab tantangan tersebut, SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel Purba, menjelaskan bahwa Pertamina memiliki komitmen terhadap penurunan emisi karbon dan peningkatan bauran energi sehingga program PFsains ini menjadi penting bagi Pertamina.

“Pertamina punya target penurunan emisi karbon 30 persen dan peningkatan bauran energi baru terbarukan 15 persen di tahun 2030 dengan melakukan investasi dan inovasi program maupun proyek. Salah satunya adalah program PFsains ini yang merupakan bagian penting Pertamina Grup dalam membangun green economy dan green energy demi tercapainya target tersebut,” ungkap Daniel Purba, pada acara Launching PFsains 2022, Rabu 25 Mei 2022.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, mengatakan bahwa PFsains menjadi jawaban terhadap tantangan isu perubahan iklim. Tidak hanya PFsains, melainkan juga Blue Carbon Initiative yang sudah berjalan.

(BACA JUGA:Hyundai Serius Garap Mobil Listrik, Kucurkan Investasi Rp81 Triliun untuk Bangun Pabrik EV di Georgia)

(BACA JUGA:Hyundai dan KIA 'Ngamuk', Penjualan di Eropa Sepanjang April 2022 Melonjak 13 Persen)

“Isu perubahan iklim adalah urgensi yang harus segera ditanggapi lewat inovasi dan solusi nyata. Inilah tantangan yang dijawab melalui Blue Carbon Initiative dan PFsains yang berjalan seiringan. Blue Carbon Initiative sedang berjalan, di mana pemetaan, analisis potensi dan risiko dengan para ahli, dan MoU dengan mitra dari Pertamina Grup maupun eksternal sudah dilaksanakan. Begitu juga hari ini, PFsains resmi dibuka untuk akademisi, praktisi, dan peneliti,” ujar Agus dalam kesempatan yang sama.

Program PFsains merupakan ajang kompetisi kreativitas pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui kegiatan penelitian dan atau praktik-praktik inovasi teknologi EBT dan ekosistem pendukung tercapainya NZE. 

PFsains dibuka pada tanggal 25 Mei 2022 hingga 25 Juni 2022 dengan tema “Innovative Green Technopreneur Competition”. Terdapat dua kategori yang dikompetisikan, yaitu Ideanation dan Implementation.

Tahun ini PFsains berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena didukung oleh New Venture PT Pertamina (Persero). 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: