Regional

Mengerikan, Disaksikan Istri dan 2 Anaknya yang Terluka, Suami Meninggal Dihabisi Geng Motor

MEDAN, FIN.CO.ID - Peristiwa mengerikan terjadi Medan, Sumatera Utara. Gerombolan geng motor menghabisi seorang pria di hadapan istri dan anaknya.

Peristiwa tersebut terjadi di Kawasan Sei mati, Medan Labuhan, Kamis, 21 April 2022 dinihari. Aksi brutal geng motor tersebut terekam CCTV dan videonya dan beredar di media sosial. 

Korban diketahui bernama Retno. Pria berusia 26 itu meninggal dunia dengan luka tusukan benda tajam di dada dan kepala.

(BACA JUGA:Geng Motor Kembali Berulah, Bacok Tangan Korbannya Hingga Putus)

Dalam rekaman CCTV yang dibagikan pemilik akun Facebook Narti Situmeang, korban bersama istri dan dua anaknya tengah berkendara melintas di lokasi kejadian.

Kemudian, korban diadang sekelompok pemuda yang disebut sebagai geng motor. Tak lama kemudian, korban diserang, lalu terhuyung-huyung berjalan menuju ke arah rerumputan.

Di belakang korban, tampak anak perempuannya mengejar bersama istri yang tengah menggendong bayi. Selanjutnya, korban terlihat roboh di rerumputan. 

(BACA JUGA:Geng Motor Berulah di Bulan Puasa)

Warga yang mengetahui ada aksi geng motor mencoba membantu. Sejumlah pengguna jalan juga terlihat berupaya menolong korban. 

Dalam postingannya di Facebook, Narti Situmeang menuliskan kalimat: “WASPADAAAAAA BELAWAN SEKITARNYA BAHKAN KOTA MEDAN GENG MOTOR 30 orang bawa klewang masing -masing lewat membabi buta menyerang orang orang tak bersalah. Kejadian simpang kantor arah Sei Mati, kejadian jam 00.00 baru saja. Setelah membabi buta mereka menuju BELAWAN mencari korban selanjutnya. HATI HATI UNTUK KITA SEMUA TETAP WASPADA PEJALAN KAKI MAUPUN YG LAINYA.”

Mertua korban, Heni Sukowati mengatakan, musibah memilukan itu bermula ketika korban membawa istri dan dua anak mereka pergi membeli jamu, sepulang dari kerja.

Namun tak lama kemudian, Heni mendapatkan kabar menantunya tewas ditikam geng motor. Heni menuturkan, korban telah diikuti kawanan geng motor dari kawasan Titipapan Medan Deli.

Mengetahui mereka dibuntuti, Retno meminta istrinya menggantikannya membawa kereta, sementara dirinya pindah duduk di boncengan. Ketika tiba di simpang dekat rumah, pelaku menendang korban hingga terjatuh.

Menyadari suaminya dalam bahaya, Sitikarah (23) meminta ampun dan memohon agar Retno tidak dilukai. Namun upaya Sitikarah tidak digubris pelaku. Retno diserang pakai senjata tajam hingga melukai dada dan kepala.

Sementara 2 anak korban mengalami luka-luka di kepala akibat benturan di badan jalan.

“Saya kaget dengar kabar menantu saya meninggal. Itu kepala anaknya juga luka karena jatuh dari motor,” kata Heni dilansir Posmetromedan.

“Anak saya itu sudah minta tolong jangan, jangan lah tapi dia (geng motor) tetap lakuin (tikam suaminya) juga,” katanya lagi.

Polisi bergerak cepat menangkap anggota geng motor yang membunuh Retno di depan istri yang sedang mengandung.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, tiga pelaku telah ditangkap dan dua di antaranya merupakan otak pembacokan. Sementara pelaku lainnya, kata dia masih diburu.

“Tadi malam pukul 23.00 WIB ada penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kemudian dalam waktu 5-6 jam Jatanras Polres Belawan yang di-backup Jatanras Sumut berhasil mengamankan tiga pelaku,” ujar Hadi di Medan, Kamis, 21 April 2022.

Menurutnya, seorang pelaku ditangkap sesaat setelah kejadian. Kemudian dua lainnya dijemput polisi dalam rumah mereka di kawasan Medan Belawan.

Ketiga tersangka yakni Ayub Pulungan warga Jalan Jawa, Belawan; Azhari warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan; dan Abdul Salam warga Jalan Alu Alu, Belawan Bahagia.

Beredar kabar, bahwa satu dari sejumlah anggota geng motor yang membunuh korban sempat diamankan warga. Foto terduga pelaku pun beredar di kalangan awak media yang ada di Kota Medan.

Tangis sanak famili dan keluarga pecah ketika jenazah Retno tiba di rumah dengan sekira pukul 15.00 WIB. Beberapa orang keluarga bahkan sampai pingsan tak kuasa menahan kesedihannya.

Kurang lebih satu jam, jenazah berada di rumah duka langsung dibawa ke salah satu masjid di sekitar lokasi untuk disholatkan dan dikebumikan di TPU yang tak jauh dari tempat tinggal korban.

Seorang warga yang tinggal beberapa meter saja dari tempat kejadian bernama Acai (50) pada awak media mengatakan bahwa korban saat dibacok sempat meminta pertolongan pada seorang penjaga malam.

“Sepeda motor itu kan jatuh kesana sisi kiri jalan di lokasi kejadian. Korban itu lari ke arah sisi kanan Jalan, minta tolong sama orang yang jaga malam di tempat penyimpanan mobil,” sebut Acai.

Sementara seorang kerabat korban bernama Rasyid Ramadan mengungkapkan, dia dan korban sempat berpapasan dengan konvoi kawanan geng motor di Jalan Sei Mati, dan korban sempat hendak dipukul.

“Mereka (kawanan geng motor) tak ada pakai atribut seperti bendera, makanya kami tak berfikiran kalau mereka geng motor karena usianya masih muda-muda ku rasa. Korban udah kuajak pulang, ku bilang ‘ayok pulang, kau bawa anak, bawa Binik, ngepaen lagi Ayok balik, itulah orang itu (korban) minum jamu, belum lagi jamu ditegak udah dibacok,” pungkas Rasyid Ramadan.

 

Admin
Penulis