Tanggung Beban USD6,7 Miliar Demi Cadangan BBM 21 Hari, Pertamina 'Nyerah' Jika Harus Tambah Lagi

Tanggung Beban USD6,7 Miliar Demi Cadangan BBM 21 Hari, Pertamina 'Nyerah' Jika Harus Tambah Lagi

Ilustrasi - Cadangan Strategis BBM Nasional di Kilang Pertamina-Istimewa-

"Karena kita sebetulnya kalau dibandingkan dengan pasar, lebih murah ongkos produksinya. Hari ini yang membuat bbm itu mahal kenapa?  Karena 92 persen dari ongkos produksi bbm itu harga crude. Nah harga crude meningkatnya luar biasa. Kalau tahun lalu itu USD60, makanya di APBN kita menetapkan asumsi USD63 per barel. Maka hari ini tadi saya browsing USD118 per barel. Jadi kenaikannya hampir dua kali lipat. Malah tanggal 25 Maret itu naik menjadi USD124 per barel,” ungkap Nicke.

Harga BBM RI Termurah di Dunia

Nicke juga menegaskan bahwa BBM Indonesia termasuk yang termurah di dunia. Sebab menurutnya Pemerintah Indonesia memberikan subsidi yang luar biasa besar.

(BACA JUGA:Ungkap Pelaku Pengeroyokan Remaja Hingga Tewas di Bekasi, Polisi: Tersangka Hantam Korban Dengan Tangan Kosong)

“Kalau kita lihat di UK (Inggris/United Kingdom) senilai Pertamax Turbo (RON 98) itu nilainya setara Rp44.500 per liter. Lihat di negara lain, semua (harga bbm) sudah naik. Di kita (Indonesia) kenaikkan tidak terlalu besar, kenapa ya karena disubsidi. Untuk solar itu per liter disubsidi Rp7.800. Untuk Pertalite,subsidinya itu Rp4.000 sampai Rp4.500 per liter. Pertalite, padahal itu penugasan," ungkapnya. 

"Pertamax, nah ini yang agak..yang menaikkan RON 92 itu bukan Pertamina saja, tapi seluruh perusahaan (kompetitor Pertamina). Di Indonesia, perusahaan lain harganya Rp16.000, Pertamina naiknya Rp12.500, dan untuk itu Pertamina mensubsidi Rp3.500 per liter. Karena kita BUMN. Kita memahami kesulitan masyarakat.Tetapi tidak bisa juga menanggung seluruhnya, karena Pertamina itu Badan Usaha. Semua mengharapkan Pertamina untungkan?  Ada dividen. Jadi mohon dipahami,” sambung Nicke.

Nicke pun merasa heran, mengapa perusahaan kompetitor menaikkan harga BBM hingga Rp16.000 per liter tidak ada yang ribut, sedangkan Pertamina yang menaikkan ke level Rp12.500 per liter justru masyarakat ramai memprotes. 

(BACA JUGA:Pertamax Naik Tapi Pertalite Disubsidi, Aktivis 98: Kurang Baik Apa Pak Jokowi)

Sudah Saatnya Optimalkan Peran SKK Migas

Dalam kesempatan terpisah, Pengamat Energi dan Kebijakan Publik Sofyano Zakaria ikut menyoroti persoalan yang dihadapi Pertamina mengenai polemik soal peningkatan cadangan strategis Indonesia. 

Menurutnya, perintah untuk meningkatkan cadangan strategis nasional tidak bisa hanya dibebankan kepada Pertamina saja. Sudah saatnya Pemerintah memfungsikan peran SKK Migas untuk hal itu.

"Sudah saat nya SKK Migas difungsikan menyediakan dan bertanggung jawab terhadap stok BBM nasional. Apalagi SKK Migas adalah institusi nya pemerintah," ujar Sofyano yang juga Direktur Pusat Kebijakan Publik (PUSKEPI) tersebut kepada Fin.co.id, dikutip Kamis 7 April 2022.

Sofyano mengatakan, stok BBM Nasional seharusnya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab badan usaha migas seperti Pertamina saja. Menurutnya, Pemerintah atau negara punya tanggung jawab yang lebih besar terhadap hal ini.

(BACA JUGA:Harga Pertamax Rp12.500 Diprotes, Pengamat: Giliran Shell Rp16.000 Kok Diam Saja?)

"Semakin tinggi kemampuan stok BBM Nasional maka akan semakin bagus ketahanan stok nasional negeri ini," tegasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: