Tak Tahu Handi Masih Hidup Saat Dibuang ke Sungai Serayu, Kolonel Priyanto: Saya Kira Sudah Meninggal
Kolonel Infanteri Priyanto mengaku tidak mengetahui bahwa Handi Saputra masih dalam keadaan hidup saat dibuang ke Sungai Serayu.-Radar Tegal-
"Bapak juga tidak bisa menyimpulkan jam kematiannya karena di sini kurang dari 6 jam setelah makan terakhir," kata Priyanto.
(BACA JUGA:Terekam Video Warga, Diduga Inilah Penabrak Pasangan Kekasih di Nagreg)
"Saya tidak bisa memastikan," jawab Zainuri.
Sebelumnya, Dokter forensik dr. Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat memastikan Handi Saputra masih dalam keadaan hidup ketika diduga dibuang ke Sungai Serayu oleh Kolonel Infanteri TNI Priyanto. Handi merupakan korban kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat.
Zaenuri, yang dihadirkan oleh Oditurat Militer Tinggi II Jakarta sebagai ahli di persidangan, menjelaskan bahwa air hanya ditemukan di paru-paru korban, tetapi tidak di lambung.
(BACA JUGA:Kisah Pilu Salsabila, Korban Kecelakaan Nagreg yang Dibuang ke Sungai)
"Artinya, korban dibuang ke sungai dalam keadaan tidak sadar, tetapi masih hidup," kata Zaenuri saat menjawab pertanyaan Hakim Ketua Brigjen TNI Faridah Faisal di Pengadilan Militer Tinggi II, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2022.
Dokter forensik yang mengautopsi jenazah Handi itu menyampaikan jika korban dalam keadaan sadar, ada air ditemukan di lambung dan paru-paru. Namun, jika korban dalam keadaan tidak sadar, air hanya ditemukan di paru-paru.
Kondisi lainnya, Zaenuri menambahkan bahwa korban dalam keadaan meninggal maka air tidak ditemukan di dua organ tersebut.
(BACA JUGA:Tiga Oknum TNI AD Diduga Terlibat Kecelakaan di Nagreg Terancam Dipecat)
Dengan demikian, hasil autopsi Handi Saputra menunjukkan korban dibuang ke Sungai Serayu dalam keadaan tidak sadar dan akhirnya meninggal dunia tenggelam setelah air memenuhi rongga paru-parunya.
Sumber:
