Kemenkes Buka-bukaan Soal Penyebab Rekor Kasus Covid-19, Ada Pola Agak Meragukan

Kemenkes Buka-bukaan Soal Penyebab Rekor Kasus Covid-19, Ada Pola Agak Meragukan

Ilustrasi penyebaran Covid-19.-istimewa-

Sementara itu data lain pada Rabu, 16 Februari 2022, juga mengungkapkan bahwa tercatat sebanyak 167 orang meninggal dunia, membuat total angka kematian berada di angka 145.622 pasien, dan untuk data pasien sembuh mencapai 4.375.234 orang.

Kasus covid-19 mengalami kenaikan signifikan bersamaan dengan temuan kasus Omicron yang penularannya lebih cepat. 

Kasus Omicron dan lonjakan covid lebih didominasi kota-kota besar, seperti DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada menghadapi penambahan kasus Covid-19 varian Omicron.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menyatakan selain upaya antisipatif, masyarakat juga sebaiknya mengetahui informasi terkait gejala, pencegahan, tata cara isolasi mandiri, hingga faktor risiko tinggi.

Dia mengatakan, pasien konfirmasi Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri, asalkan memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.

 

Cara Berkumur Ini Redakan Gejala Covid

Covid-19 dapat merusak sel epitel yang menyebabkan mekanisme pembersihan lendir sarang virus pada saluran pernafasan terganggu.

Dengan cara berkumur yang benar akan membasmi virus secara mekanik.

Demikian disampaikan drg Andrianto Soeprapto, Sp BM dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dalam konferensi pers virtual Rabu, 16 Februari 2022.

Dia memaparkan hasil riset bahwa kumur-kumur selama satu menit sebanyak tiga kali sehari efektif membantu penyembuhan dan menurunkan keparahan gejala. 

Begitu pula bagi orang yang tidka terinfeksi namun banyak beraktivitas di luar rumah, dengan berkumur tiga kali sehari menekan risiko penempelan virus pada dinding saluran napas.

"Bagi masyarakat yang pulang ke rumah usai beraktivitas cobalah berkumur sehingga dapat membilas virus-virus yang menempel pada dinding saluran napas. Perkembangan virus dapat dicegah dengan cara ini, tubuh pun tidak akan terinfeksi lebih dalam," katanya.

dr Andri menambahkan, bagi masyarakat yang terinfeksi SARS-COV-2, terutama yang isoman, bisa melakukan perawatan farmakologis untuk mempercepat penyembuhan dan menurunkan risiko penyebaran.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tri Broto

Tentang Penulis

Sumber: