PSI Sindir Anies Soal Formula E: Nanti PNS yang Disuruh Beli Tiketnya

PSI Sindir Anies Soal Formula E: Nanti PNS yang Disuruh Beli Tiketnya

Anies Baswedan (batik biru) melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York. --Instagram/@aniesbaswedan

JAKARTA, FIN.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali disindir oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sindiran yang dilontarkan PSI masih seputar ajang Formula E yang akan digelar di Jakarta.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyebut ajang Formula E sudah di-setting sejak awal.

(BACA JUGA:Pembayaran 'Commitment Fee' Formula E DKI Jakarta Sebagai Praktik Ijon, FPAN Bilang Terlalu Lebay)

Sebagai bukti menurutnya, bisa dilihat dari seluruh pengelola dalam kegiatan tersebut adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.

Dia menyebut ada PT JakPro selaku penyelenggara. Lalu untuk penyedia tempat adalah Jaya Ancol. Kemudian yang bertugas membuat sirkuit balap mobil listrik tersebut, Jaya Konstruksi Manggala Pratama.

“Jangan-jangan nanti (biaya pembuatan sirkuit) ditalangi oleh pinjaman Bank DKI, dan disponsori oleh seluruh BUMD. Lalu, yang disuruh membeli tiket seluruh PNS dan karyawan BUMD DKI Jakarta. Semuanya mau di-setting,” tuding Anggara, dalam keterangannya, Minggu, 13 Februari 2022.

(BACA JUGA:Tanggapi Pemeriksaan Ketua DPRD Soal Formula E, Wagub Riza: Semoga Keterangan Sesuai Fakta)

Dia makin curiga adanya rekayasa setelah lelang proyek pembangunan sirkuit. 

Menurutnya, proses lelang sirkuit itu tidak transparan. Dia mengakui, pada 5 Januari 2022, JakPro memang telah mengumumkan lelang terbuka untuk sirkuit tersebut.

Tapi tak lama kemudian perusahaan menyatakan lelang gagal tanpa alasan yang jelas. Setelah itu, tiba-tiba sudah ada pemenangnya. 

“Ini bisa diduga ada upaya sistematis meloloskan Formula E yang sudah banyak masalah dari awalnya," katanya.

Diungkapkannya, pengumuman tender yang diulang, seharusnya mengundang peserta yang mendaftar tender sebelumnya. 

Dikatakannya, PSI telah mencoba meminta dokumen prosedur pengadaan barang dan jasa dari JakPro, tapi sampai saat ini belum diberikan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: rakyatmerdeka