Kecelakaan di Jalan Tol Gak Melulu Karena Infrastruktur Buruk, Begini Penjelasannya

Kecelakaan di Jalan Tol Gak Melulu Karena Infrastruktur Buruk, Begini Penjelasannya

Ilustrasi kecelakaan tunggal-Istimewa-

 


Kecelakaan tunggal di Tol Kapal betung yang viral di media sosial-Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kecelakaan lalu-lintas yang kerap terjadi di jalan tol akhir-akhir ini, seringkali dihubungkan dengan kualitas infrastruktur yang buruk. 

Seperti berita kecelakaan yang terjadi di ruas tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung) pekan lalu, ramai diulas di media sosial bahwa insiden tersebut diduga akibat jalan tol berlubang. 

Netizen Indonesia terlanjur menjustifikasi bahwa penyebab kecelakaan akibat jalan tol berlubang, meski penyelidikan resmi Polisi belum tuntas. 

(BACA JUGA:Viral Kecelakaan di Tol Kapal Betung Disebut Akibat Jalan Berlubang, Waskita: Jangan Mendahului Penyelidikan )

Menanggapi kondisi tersebut, Juru Bicara Menteri PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan, memang ada kemungkinan sebuah kecelakaan diakibatkan infrastruktur yang buruk. Namun ia meminta publik jangan melupakan dua faktor lainnya, yaitu faktor manusia dan kendaraan. 

"Kemarin itu kan accident, kan kita harus melihatnya kalau pengelolaan jalan tol itu kan semua. Tapi bukan excuse dari kita ya, karena kan faktanya ada kecelakaan," ujar Endra kepada Fin.co.id, saat berkesempatan berkunjung ke ruang kerjanya, Selasa, 11 Januari 2022 kemarin. 

Diakui Endra, beberapa ruas tol memang menjadi catatan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, karena kondisinya berada dibawah Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol. 

(BACA JUGA:Kecelakaan Maut, Truk Tangki Hindari Lubang, Tiga Orang Terjepit)

"Memang ada beberapa ruas tol yang jadi catatan, salah satunya Kayu Agung Palembang Betung (Kapal Betung). Itu salah satu tol yang perlu banyak perbaikan untuk pemenuhan SPM. Tapi itu sudah dilakukan oleh BUJT (Badan Usaha Jalan Tol)," tuturnya. 

Ia juga menyadari, penyebab dari menurunnya kualitas infrastruktur jalan tol, salah satunya diakibatkan maraknya kendaraan over load over dimension (ODOL) melintas di jalan tol. 

"Dari sisi kendaraan memang disitu termasuk ODOL. Jadi kendaraan yang memang kita pakai adalah kendaraan yang laik ada disitu. Karena kecelakaan kan juga disitu, termasuk truk yang bukan hanya berat tapi juga lambat," pungkasnya. (git/fin)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: