News

Riwayat Perjalanan Disisir Lewat Aplikasi

fin.co.id - 2020-04-20 09:51:16 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SLEMAN - Hingga kini upaya karantina kepada para pemudik untuk pencegahan virus korona ternyata belum cukup efisien. Para pemudik masih dilakukan sama yakni dikarantina selama 14 hari tanpa mengetahui riwayat perjalanannya. Untuk itu, sejumlah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta membantu upaya penekanan penyebaran Covid-19 melalui aplikasi bernama Siaga Mudik. Aplikasi ini berguna untuk menelusuri riwayat perjalanan pemudik warga Jawa Tengah.“Menurut data Dinas Perhubungan Jateng, gelombang pemudik telah mencapai angka 320.435 orang pemudik yang menggunakan angkutan umum, belum termasuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Aplikasi Siaga Mudik memfasilitasi warga yang terpaksa mudik di tengah pandemi Covid-19 ini,” tutur Manajer Teknis Siaga Mudik Imam Fahrurrozi dalam siaran pers kemarin.Ia mengutarakan, Pemprov Jawa Tengah mewajibkan para warganya yang mudik untuk mengisi aplikasi Siaga Mudik dan melakukan karantina diri selama 14 hari. Aplikasi ini, sambungnya, dapat mendata jumlah pemudik berdasarkan lokasi tujuan mudik, alamat tinggal dan lokasi singgah pemudik, serta kondisi kesehatan dari pemudik berdasarkan gejala-gejala sakit dan ada tidaknya penyakit bawaan dari pemudik.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Lebih Tegas

"Nantinya ada atau tidaknya intervensi medis dari Dinas Kesehatan terdekat dari pemudik juga berdasarkan dari output informasi dari aplikasi siaga mudik,” imbuhnya.Dosen Sekolah Vokasi UGM ini menerangkan bahwa pengembangan aplikasi ini berawal dari permintaan Keluarga Alumni UGM (KAGAMA) kepada Vokasi Studios dan Techno Vokasi untuk membuat aplikasi dalam waktu kurang dari satu minggu.Di tengah imbauan untuk Work from Home, tim ini kemudian melaksanakan koordinasi secara daring dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Tim GRMS Jateng, dan Kadishub Jateng. "Tiga sampai empat hari aplikasi sudah harus jadi, kemudian finishing dan dirilis,” terangnya.Tim pengembang aplikasi terdiri atas Abidurrahman Alfaruq dan Wahyu Kemal, keduanya merupakan alumni, serta dua orang mahasiswa, Ilham Karyanto dan Adjie Kurniawan. Selain tim dari Techno Vokasi, aplikasi ini juga dikembangkan bersama tim dari Vokasi Studios SV UGM dalam pengerjaan desain grafis, User Interface, serta User Experience.Untuk memperketat pendataan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga bekerja sama dengan Komunitas WE Indonesia di Jakarta dalam mempersiapkan Sistem Manajemen Informasi Pendataan Pemudik melalui aplikasi siagamudik.jatengprov.go.id ini.Sistem yang dibuat sesederhana mungkin ini dikembangkan untuk membantu penelusuran riwayat perjalanan setiap orang, agar pemerintah mampu menggambarkan kesiapsiagaan Jawa Tengah dan mengambil langkah yang bijak dalam menanggapi persebaran Covid-19. (fin/tgr)

Admin
Penulis