SLEMAN - Hingga kini upaya karantina kepada para pemudik untuk pencegahan virus korona ternyata belum cukup efisien. Para pemudik masih dilakukan sama yakni dikarantina selama 14 hari tanpa mengetahui riwayat perjalanannya. Untuk itu, sejumlah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta membantu upaya penekanan penyebaran Covid-19 melalui aplikasi bernama Siaga Mudik. Aplikasi ini berguna untuk menelusuri riwayat perjalanan pemudik warga Jawa Tengah.“Menurut data Dinas Perhubungan Jateng, gelombang pemudik telah mencapai angka 320.435 orang pemudik yang menggunakan angkutan umum, belum termasuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Aplikasi Siaga Mudik memfasilitasi warga yang terpaksa mudik di tengah pandemi Covid-19 ini,” tutur Manajer Teknis Siaga Mudik Imam Fahrurrozi dalam siaran pers kemarin.Ia mengutarakan, Pemprov Jawa Tengah mewajibkan para warganya yang mudik untuk mengisi aplikasi Siaga Mudik dan melakukan karantina diri selama 14 hari. Aplikasi ini, sambungnya, dapat mendata jumlah pemudik berdasarkan lokasi tujuan mudik, alamat tinggal dan lokasi singgah pemudik, serta kondisi kesehatan dari pemudik berdasarkan gejala-gejala sakit dan ada tidaknya penyakit bawaan dari pemudik.
News
Riwayat Perjalanan Disisir Lewat Aplikasi
fin.co.id - 2020-04-20 09:51:16 WIB
Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara