Satu Keluarga Positif Covid-19

Satu Keluarga Positif Covid-19

SLAWI - Satu keluarga di Desa Gembong Kulon, Kecamatan Talang dinyatakan positif Covid-19. Satu keluarga ini terdiri dari suami, istri dan anak. Bahkan, anaknya sudah meninggal dunia saat dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang, pada Kamis (9/7) lalu. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal dr. Joko Wantoro, mengatakan, tiga kasus Covid-19 yang masih satu keluarga itu yakni, seorang laki-laki berinisial D usia 62 tahun dan seorang perempuan berinisial M usia 64 tahun, serta anaknya, seorang perempuan berinisial MS usia 17 tahun. "Mereka tinggal satu rumah di Desa Gembong Kulon," kata Joko, saat dihubungi seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup), Senin (20/7). Joko menuturkan, kasus itu berawal saat pihaknya mendapat informasi bahwa pasien MS meninggal dunia. Dia pun akhirnya berkoordinasi dengan Puskesmas Talang dan Satgas desa setempat untuk membantu proses pemakamannya sesuai prosedur Covid-19. “Setelah mendapat kabar meninggalnya MS, kami menetapkan statusnya sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) karena datang dari wilayah episentrum, Semarang,” kata Joko. Kemudian di hari yang sama, pihaknya langsung melakukan penelusuran sejumlah kontak erat pasien MS. Selain kedua orang tuanya, juga ada tiga orang saudara kandung lainnya dalam satu rumah yang menjalani tes cepat. Hasilnya, hanya kedua orang tuanya yang dinyatakan reaktif. Sehingga petugas melanjutkannya dengan pengambilan spesimen swab keesokan harinya, Jumat (10/7) pukul 10.00. "Waktu itu kami sudah mewanti-wanti kepada kedua orang tua pasien MS supaya melakukan karantina mandiri di rumah sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratoriumnya keluar,” ucapnya. Dia melanjutkan, ternyata imbauan itu tidak dilaksanakan oleh D dan M yang merupakan orang tua pasien MS. Mereka diketahui tidak melakukan isolasi mandiri di rumah. Sehingga tim gugus tugas terpaksa melakukan pelacakan dan pengambilan spesimen swab kepada ketiga anaknya dan 23 orang kontak eratnya. Beruntung, mereka tidak menunjukkan reaktif. Tapi, kedua orang tua pasien MS reaktif dan dinyatakan positif Covid-19. Hasil pemeriksaan swab keluar pada Sabtu (18/7). “Saat ini pasien D dan M sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan kita pantau lebih ketat. Bila memang tidak memungkinkan, bisa kita rujuk ke rumah sakit karena M mulai menunjukkan gejala sakit di tenggorokan,” ujar Joko. Menurut Joko, pasien MS memang belum tercatat dalam database kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal. Hal itu karena pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari RSUP Kariadi. Joko mengakui, pihaknya justru mendapat resume medis yang menyatakan pasien MS ini terkonfirmasi positif Covid-19 dari D. “Baru semalam pasien D (bapaknya) menyerahkan resume medis MS ke Satgas Desa Gembong Kulon yang kemudian ditembuskan ke kami. Dari sini kami baru tahu jika pasien MS sudah empat kali menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya semuanya positif,” ungkapnya. Joko menuturkan, pasien MS sebelumnya memang menderita tumor rahim dan kista di ovarium. Ia acapkali berobat di RSUP dr Kariadi Semarang. Sepertinya, transmisi Covid-19 pada kasus MS ini terjadi akibat nosokomial di rumah sakit tersebut. “MS memang sempat menjalani pengobatan rutin di RSUP dr. Kariadi. Mungkin terjadi transmisi Covid," ucapnya. Selain satu keluarga itu, pasien Covid-19 juga dialami oleh seorang laki-laki berinisial S usia 56 tahun warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Saat ini, pasien S sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr. Soeselo Slawi. Sebelumnya, S yang datang dari Jakarta pada Jumat (10/7) pagi dengan menggunakan kendaraan umum travel sudah mengalami sakit sejak lima hari sebelumnya. Sorenya, S pun sempat menjalani pemeriksaan di klinik pengobatan dokter swasta di Balapulang karena mengeluh demam, batuk, dan badan lemas. Keesokan paginya, Sabtu (11/7), S mengalami pingsan dan dilarikan ke Puskesmas Balapulang oleh pihak keluarga dengan menggunakan mobil siaga. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien S dirujuk perawatannya ke RSUD dr. Soeselo Slawi di hari yang sama. Pihak rumah sakit meningkatkan statusnya menjadi PDP. "Hasil swab sudah keluar pada Jumat (17/7) lalu, dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," sambung Joko. Dari hasil penelusuran dan pelacakan kasus itu, Joko mengaku telah menemukan 13 orang kontak erat dari pasien S. Saat ini, mereka sedang diperiksa swab nya. Hasil swab belum keluar. Joko menambahkan, dengan adanya penambahan kasus tersebut, maka jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah menjadi 43 orang. "Rinciannya, 30 orang dinyatakan sembuh, 9 orang dirawat, dan 4 orang meninggal dunia," tutupnya. (yer)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: