Daya Beli Masyarakat Menurun

Daya Beli Masyarakat Menurun

PAGARALAM - Kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini, semakin menguras pendapatan dan daya beli masyarakat. Bahkan tidak sedikit pula pedagang mengakui, sepinya pembeli selama pandemi ini. Seperti halnya dialami Ernawati, pemilik Kios Sembako berada di areal Pasar Terminal Nendagung mengakui, bahwa dalam sepekan terakhir ini, daya beli masyarakat Pagaralam buat pemenuhan bahan pokok dan kebutuhan lainnya sedikit menurun.

BACA JUGA: Denny Siregar: Yang Gila itu Mereka yang Kaitkan dengan Kebangkitan PKI

“Kita akui dalam kurun waktu sepekan terakhir, untuk daya beli masyarakat Pagaralam di dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok sedikit menurun. Lebih lagi ketika masuk di bulan September 2020 ini, malah semakin terlihat sepi,” keluhnya seperti dikutip dari Palembang Pos (Fajar Indonesia Network Grup). Menurut Ernawati, sejak Covid-19 melanda perputaran ekonomi cenderung melambat, hanya di bulan Agustus 2020 lalu saja yang sempat meningkat. Tetapi sekarang ini tidak sedikit pedagang makanan yang biasa membeli bahan baku panganan di Toko Sembako di sini, buat sementara waktu untuk tidak berjualan dan memilih pergi ke kebun atau upahan.

BACA JUGA: Polda Lampung: Orang Tua Sebut Pelaku Penusukan Ali Jaber Alami Gangguan Jiwa

“Jualan kan tidak boleh di Sekolah-sekolah, karena setahu saya kendati anak-anak itu sudah mulai masuk bersekolah, tapi diimbau untuk membawa bekal dari rumah,” paparnya. Lebih jauh Ernawati menambahkan, sedangkan bila untuk harga bahan pokok sendiri, yang dijual di Pasar Tradisional Pagaralam masih relatif terjangkau dan normal, tidak ada kenaikan yang begitu tajam, malah untuk harga telur ayam mengalami penurunan, semula ada di harga Rp44 ribu per boks, sekarang bisa dijual Rp40 ribu hingga Rp41 ribu per boks.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Tuduhan Orang Gila ke Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber itu Wajar?

“Tapi, ya itu tadi daya beli dan minat masyarakat untuk berbelanja serta datang ke kios Sembako kami mengalami penurunan,” imbuhnya. Hal senada juga dikeluhkan Erjon, salah seorang pemilik Kios Sembako di Pasar Masjid Raya mengatakan, dalam seminggu terakhir ini diakui adanya penurunan daya beli masyarakat yang cukup tajam. “Sebenarnya tidak hanya Minggu ini saja, akan tetapi sejak beberapa bulan lalu, begitu Covid-19 melanda daya beli masyarakat itu sudah menurun.

BACA JUGA: Tersandung Kasus dengan TKI, Bos Bandara di Singapura Mundur dari Jabatan

Hanya saja kami selaku pedagang cukup memaklumi, yang namanya orang dagang, tentu adakalanya sepi dan kadang ramai, meski tidak seramai seperti sebelumnya, tapi kita tetap bertahan, kita tentu berharap situasi ini, bisa segera berakhir dan tingkat perekonomian masyarakat bisa pulih kembali,” harapnya. Dari kejadian ini, yang bisa dilakukan adalah jaring pengaman sosial, yakni yang bersifat suatu bantuan, untuk meringankan beban perekonomian, khususnya untuk masyarakat berada di bawah garis kemiskinan. (cw08)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: