SMF Gelontorkan Pembiayaan Rp15 Miliar Untuk Homestay Desa Wisata

SMF Gelontorkan Pembiayaan Rp15 Miliar Untuk Homestay Desa Wisata

    JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menggelontorkan anggaran Rp15 miliar, dari total alokasi anggaran Rp20 miliar di tahun 2021, untuk program pembiayaan homestay di 11 desa wisata, di seluruh Indonesia. Pembiayaan homestay itu disalurkan ke masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) setempat, dengan biaya imbal hasil 3 persen fix rate. Hal itu disampaikan oleh Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman, Jumat (26/11/2021). Menurutnya, fasilitas pembiayaan homestay itu sebagai bentuk dukungan SMF bagi kebangkitan sektor pariwisata nasional, pasca pandemi Covid-19. Dijelaskan Trisnadi, dengan penurunan kasus Covid-19, industri pariwisata di berbagai daerah di Indonesia mulai bergeliat. Bahkan di beberapa wilayah seperti di Lombok, Labuan Bajo dan lainnya tingkat okupansi perhotelan sudah overload, akibatnya permintaan homestay melonjak tajam. Dia berharap agar Covid-19 dapat konsisten terkendali sehingga sektor pariwisata benar-benar pulih kembali agar multiplier effect kepada masyarakat pemilik homestay juga turut membaik. Dia optimis apabila kasus Covid-19 dapat ditahan dan sektor pariwisata bangkit, penyaluran dana untuk homestay akan mencapai target. "Kita lihat kondisinya, kalau misalkan kita bisa menghadapi pandemi dan era kebangkitan wisata jalan kencang, saya yakin habis (pagu anggaran untuk homestay)," kata Trisnaldi. BACA JUGA: SMF – SMI Kolaborasi Garap Proyek KPBU Infrastruktur Tahun depan, kata Trisnadi, SMF merencanakan akan menambah lagi pagu anggaran untuk program tersebut. Namun besaran anggaran tambahan belum dapat disebutkan karena masih dilakukan pengkajian secara intensif. "Kita belum bisa tentukan nilainya (penambahan anggaran), sebab kita masih mengkaji. Kita lagi kumpulkan data-data terkait dengan itu nantinya," sambung dia. Dia hanya memastikan bahwa SMF akan terus mendukung pengembangan dan pembangunan homestay di wilayah-wilayah dengan potensi wisata tinggi khususnya di lima destinasi super prioritas yaitu di Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara). Namun demikian SMF tidak menutup kemungkinan untuk memberikan dukungan pembiayaan homestay di luar dari lima wilayah tersebut. "Banyuwangi masih akan nambah tahun depan (permintaan pembiayaan), masih banyak daerah lain seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat kaya di Tasikmalaya, Sumedang terus Sumatra di Aceh Padang dan di Lampung. Kalimantan kita ketemu dengan Pemkot Kalsel dan Kalbar itu dia bilang ada potensi," pungkas dia. (git/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: