News

Jokowi Minta BPKP Kawal Kesinambungan Pembangunan: Agar Rakyat Merasakan Manfaatnya

fin.co.id - 2024-05-22 16:46:43 WIB

Foto: Presiden Jokowi

FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 22 Mei 2024. Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki peran besar dalam mengawal kesinambungan pembangunan.

Kemudian, Jokowi mengibaratkan hal tersebut dengan kereta. Kata dia, BPKP merupakan jalur yang berkontribusi untuk jalannya kereta.

BACA JUGA:

“Kalau kita ibaratkan kereta, gerbong kereta, BPKP itu berkontribusi membangun relnya, lurus, dan memastikan kereta itu sampai pada tujuan dengan cepat dan tepat, pas. Sehingga tidak boleh hanya sekadar memperbanyak lampu merah. Ini enggak boleh, itu enggak boleh ini enggak boleh, itu enggak boleh, bukan itu,” kata Jokowi.

Dia menegaskan, sasaran kinerja BPKP dan pengawas internal bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mencegah penyimpangan dengan memberikan arahan dan tuntunan yang tepat. Dia menyampaikan, mencari kesalahan hanya akan memperlambat pembangunan.

“Mestinya diberikan arahan yang benar yang mana, diberikan tuntunan yang tepat yang mana, bukan memasang jebakan ‘wah ini keliru’ didiemin saja, mestinya dibetulkan di awal diberitahu di awal ini keliru. Jangan terbalik, fokusnya bukan berapa banyak yang ketahuan melakukan penyimpangan. Tapi berapa banyak yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat dari program-program pemerintah," tuturnya.

Orang nomor 1 di Indonesia ini menyebutkan, tugas BPKP bukan menambah larangan. Bila terjadi, kata dia, pelarangan itu akan memperlambat kinerja pemerintah.

"Ini enggak boleh, itu enggak boleh, ini enggak boleh itu nggak boleh, bukan itu, atau menambah tanda larangan, pokoknya ini tidak ini tidak, bukan itu. Karena kalau itu terjadi ujungnya justru memperlambat, padahal tadi kita pingin keretanya cepat sampai tujuan atau saking ketakutannya malah keretanya berhenti di tempat," kata Jokowi.

Jokowi menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan untuk menghadapi tuntutan di masyarakat dan menguatnya kompetisi antarnegara. Presiden pun menginstruksikan BPKP untuk berinovasi melalui pemanfaatan teknologi.

“Sekarang sudah banyak tools-nya seperti platform redetection dan exclusion system untuk warning, untuk blacklist pihak yang terlibat fraud atau penyimpangan lain. Saya kira bapak ibu lebih tahu, ada rescoring tool untuk deteksi fraud pencairan anggaran, ada semuanya, ada sistem robotik proses automation untuk otomatisasi pengawasan, ada sensor internet of thing dan citra satelit untuk pemantauan proyek di lapangan bisa diawasi, bisa dipantau,” paparnya.

BACA JUGA:

(Anisha Aprilia)

Admin
Penulis