140 Orang Tewas dalam Serangan Maut di Crocus Hall Moskow

140 Orang Tewas dalam Serangan Maut di Crocus Hall Moskow

140 Orang Tewas dalam Serangan Maut di Crocus Hall Moskow-fin/lowyinstitute-

Tak hanya memotong telinga kanan pelaku. Tentara dari Pasukan antiteror Rusia tersebut juga memasukkan potongan telinga itu ke mulut pelaku. Ini karena pelaku berbelit-belit saat diinterogasi oleh pasukan antiteror Rusia ini. 

Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, salah satu pelaku laki-laki berjanggut, diinterogasi secara agresif di pinggir jalan. 

Interogator dari tentara berbicara dalam bahasa Rusia. Sementara pelaku bicara bahasa Turki dengan bantuan penerjemah bahasa. 

Pelaku mengaku terbang dari Turki menuju Moskow pada 4 Maret 2024. Selanjutnya kelompok mereka menerima instruksi dari orang tak dikenal melalui Telegram untuk menyerang Crocus Hall gedung Konser di Moskow. 

Dia mengatakan untuk melakukan aksi itu dirinya menerima imbalan berupa uang. Namun, pria itu mengaku tidak tahu siapa orang yang menyuruhnya. 


Salah satu pelaku tragedi Moskow yang diamankan dan diinterogasi tentara Rusia-fin/diolah-X Twitter

BACA JUGA:

Selain itu, tentara Rusia juga mengamankan seorang pria lainnya. Selama proses interogasi berjalan, pria itu tampak gemetaran. 

Dalam video yang beredar, awalnya dia ditunjukkan dalam posisi berbaring tengkurap dengan tangan terikat di belakang.

Dagunya bersandar pada sepatu bot dengan seragam kamuflase. Kemudian dia diangkat untuk berlutut.

 

Vladimir Putih Janji Hukum ISIS

Presiden Rusia Vladimir Putih marah besar. Dia bersumpah akan menghukum ISIS yang telah membunuh 143 orang dalam aksi teror di Crocus Hall gedung konser Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu.

Putin menyebut musuh ISIS sebagai terorisme internasional. Dia menyatakan siap bekerja dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan ISIS.

"Semua pelaku dari ISIS, penyelenggara dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil. Hukuman ini tak terelakkan dan tak akan bisa mereka lupakan. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka," tegas Putin pada Minggu, 24 Maret 2024. 

Putin mengaku sangat marah kepada ISIS. Sebab, banyak warga Moskow tak bersalah yang menjadi korban kekejaman dan kesadisan ISIS.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: