Bermitra Sejak 2009, KSP Lombok Sejati NTB Tumbuh Tangguh Bersama LPDB-KUMKM

Bermitra Sejak 2009, KSP Lombok Sejati NTB Tumbuh Tangguh Bersama LPDB-KUMKM

Kantor Pusat KSP Lombok Sejati--

Berdasarkan data Online Data System (ODS) KemenkopUKM, jumlah koperasi di Kabupaten Lombok Barat tercatat sebanyak 268 unit di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah tersebut masih tergolong rendah dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia. Menanggapi hal ini Suyitno selaku Ketua KSP Lombok Sejati NTB mengatakan bahwa pola pikir masyarakat masih menjadi faktor dominan yang sangat mempengaruhi.

“Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih wadah usaha non-koperasi dibanding koperasi, karena dalam perkoperasian intervensi anggota melalu Rapat Anggota sangat dominan. Faktor ini menyebabkan orang lebih mencari wadah usaha lain yang lebih mudah dan cepat untuk dikerjakan. Kami harap, pemerintah perlu menjawab tantangan ini dengan membuat terobosan-terobosan baru khususnya untuk menjaring koperasi-koperasi potensial di daerah,” pinta Suyitno.

Menjawab tantangan ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada pelaku KUMKM, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. LPDB-KUMKM didapuk oleh pemerintah khususnya KemenkopUKM untuk menjadi garda terdepan bagi perkuatan permodalan KUMKM di Indonesia.

“Misi melakukan pemihakan bagi kelangsungan KUMKM terus digaungkan di lingkungan LPDB-KUMKM. Bahwa kita merupakan bagian dari pelaku sejarah yang turut serta menggerakan denyut ekonomi terbesar di negeri ini, melalui koperasi dan UMKM. Selain itu, sinergi dengan pelaku KUMKM juga terus dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, tentunya dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM setempat. Dinas KUKM pun membantu kami menjaring koperasi-koperasi potensial di wilayahnya masing-masing,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus melakukan mapping dengan mengundang koperasi-koperasi yang terafiliasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dilakukan untuk mengurai kendala-kendala yang ditemui masyarakat khususnya saat mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM. Menjawab kendala lainnya yang seringkali dihadapi koperasi, kami juga tetap menggandeng lembaga-lembaga penjamin guna meminimalis kekurangan agunan saat mengakses dana bergulir. 

“LPDB-KUMKM optimis penyaluran dana bergulir dan pencapaian target tahun 2024 ini dapat berjalan sesuai target dan waktu yang ditentukan. Melalui penerapan strategi, kebijakan, serta kolaborasi dan sinergi yang baik dengan semua pihak, baik internal, mitra koperasi, maupun para pemangku kepentingan (stakeholder), kami yakin bisa melalui tahun 2024 dengan penuh semangat,” tutup Supomo.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Admin

Tentang Penulis

Sumber: