Pagar Teras

Pagar Teras

Santai sejenak. Sugiman sangat ingin Umrah. Begitu tergila-gila. Karena itu, sejak bekerja, ia menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung. Sebagai office boy, gajinya tak sampai UMK. Biaya hidup tinggi. Sebulan, ia hanya mampu menyisihkan Rp 300.000. Setelah tiga tahun, tabungannya baru Rp 10 juta. Namun, bulan lalu, saya menerima pesan WA dari Sugiman. "Alhamdulillah, Bro. Saya sudah berhasil naik Umrah." Penasaran, dua hari lalu saya mengunjungi rumahnya di pinggiran Cilegon. Ia menerima saya dengan hangat. Tak lama, istrinya keluar membawakan kopi dan penganan. "Ini istri saya, Mas. Namanya Umrah," katanya memperkenalkan. Oalaaahh, ternyata Umrah ini yang membuatnya tergila-gila hingga menabung begitu bersemangat. Ia memang belum menunaikan ibadah Umrah. Tapi, pastinya, ia sudah naik Umrah.*

Jimmy Marta

Terlihat berwajah lelah, sy sedikit basa basi. "Banyak operasi ya, dok"?. Disimpati kek begitu sang spesialis terpancing. Ia nya cerita bgmn skrg dokter spesialis bagaikan buruh. Rumah sakit seenaknya bayar. Tanpa ada kejelasan besaran prosentase dari yg dibayarkan bpjs. Untuk operasi, skrg katanya bukan lg dokter yg menjadwal. Bbrp kali beliau bekerja maraton. Menurut beliau, dirut RS kurang menghargai dokter spesialis. Apalagi omnibus law kesehatan, gk memihak dokter imbuhnya... hmm entahlah...

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: