Siapa Pejabat Pertamina yang Ditraktir Main Golf Oleh Perusahaan Jerman Berdasarkan Dokumen SEC?
Siapa Pejabat Pertamina yang Ditraktir Main Golf Oleh Perusahaan Jerman-fin/diolah-Pertamina
"Perantara Indonesia 1 dan account executive SAP Indonesia juga membayar tamasya golf bagi para pejabat di PT Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara,” sebagaimana dikutip fin.co.id dari dokumen SEC nomor 30, pada Kamis, 17 Januari 2024.
SEC dalam dokumennya menyebut fasilitas main golf diberikan ke pejabat PT Pertamina untuk mendapatkan kontrak pada 23 Januari 2017. "Termasuk pemeliharaan layanan yang berkaitan dengan lisensi senilai 13.331.423 dolar AS,” tulis SEC.
Seperti diberitakan, perusahaan Jerman SAP menjadi sorotan setelah Securities and Exchange Commission (SEC) dan Department of Justice (DoJ) atau Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS)menyebut perusahaan software asal Jerman tersebut menyuap sejumlah pejabat Indonesia. Termasuk fasilitas golf untuk pejabat Pertamina.
Terkait hal tersebut, Fadjar Djoko Santoso menegaskan dugaan itu bukan berupa suap. Bukan pula menerima uang.
"Perlu diluruskan ya. Dari dugaan yaitu fasilitas bermain golf. Jadi bukan suap. Kalau suap takutnya dianalogikan dengan menerima sejumlah uang," papar Fadjar Djoko Santoso.
Dia memastikan PT Pertamina selalu menjunjung tinggi prinsip bisnis sesuai GCG dan aturan berlaku. Karena itu, PT Pertamina siap apabila dimintai keterangan oleh penegak hukum terkait dugaan perkara tersebut.
BACA JUGA:
- Tinjau Sumber Migas Baru, Pejabat Bupati Bekasi Minta Pertamina Bantu Kesejahteraan Warga
- Pertamina Temukan Cadangan Migas Bekasi, Warga: Bagus Saudara Atau Anak Kita Bisa Kerja di Sini
Libatkan 8 Lembaga Pemerintah dan BUMN
Sebanuak 8 lembaga pemerintah dan BUMN di Indonesia diduga terlibat kasus suap dengan perusahaan software asal Jerman. Mulai dari Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemensos, PT Pertamina hingga Angkasa Pura II.
Berdasarkan dokumen pengadilan, SAP melalui beberapa pihak terbukti telah menyuap dengan memberikan barang-barang bernilai ekonomis, uang tunai, sumbangan politik, uang via transfer, serta barang-barang mewah kepada pejabat di Afrika Selatan dan Indonesia.
Pada periode tahun 2015-2018, SAP melalui perwakilannya terlibat dalam upaya suap terhadap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan dan memenangkan berbagai kontrak di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) yang kini bernama Bakti Kominfo.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga diduga menerima suap dari SAP.
Dikutip dari data Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), disebutkan ada 8 badan usaha milik negara (BUMN) dan Kementerian yang terlibat dalam suap ini.
BACA JUGA:
- Pertamina Temukan Cadangan Migas Bekasi, Warga: Bagus Saudara Atau Anak Kita Bisa Kerja di Sini
- 2 Eks Direktur PT Pertamina Dipanggil KPK Soal Korupsi Pengadaan LNG Periode 2011 - 2014
Mereka adalah Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) yang kini bernama BAKTI Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Sosial, PT Pertamina, Pemda DKI, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II. Dalam hal ini, SAP bekerja sama dengan VAR (perantara).
“Untuk mendapatkan atau mempertahankan kontrak dengan pelanggan tersebut. Skema ini diatur oleh dua account executive SAP Indonesia yang bekerja dengan setidaknya satu VAR (perantara) yang terkenal dengan pola transaksi bisnis yang korup dan memberikan suap," tulis dokumen yang diterbitkan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Sumber: