Yenny Wahid: Saya Tidak Ikhlas Negeri Ini Diubah Jadi Oligarki

Yenny Wahid: Saya Tidak Ikhlas Negeri Ini Diubah Jadi Oligarki

Yenny Wahid resmi mendeklarasikan mendukung Pasangan Ganjar-Mahfud MD di Pilpres 2024--ist

FIN.CO.ID- Putri Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan, dirinya tak rela negeri ini diubah jadi sistem oligarki. Yenny meminta para santri untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 berdasarkan rekam jejak.

"Saya tidak ikhlas, jika negeri ini diubah menjadi sistem oligarki!," katanya dalam rilis yang diterima, Minggu 7 Januari 2024.

Yenny mengungkapkan dalam rangka menyambut bonus demografi guna mencapai Indonesia Emas 2045, penegakan hukum juga harus dipastikan tegak lurus dan tidak berpihak kepada penguasa.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, Yenny yang bergabung dalam TPN Ganjar-Mahfud ini mengaku kagum dengan sosok cawapres Mahfud MD

Dia  menilai sosok pemimpin paling ideal yang dapat membawa bangsa Indonesia kepada masa depan yang cerah dan penuh optimisme lima tahun ke depan.

Menurut dia, Mahfud Md berani menegakkan hukum dan menyikat habis korupsi di antara pasangan calon lainnya. 

Bahkan hal ini menjadi bukan sekadar komitmen, melainkan telah terbukti melalui rekam jejak selama Mahfud memangku jabatan, baik di tingkat eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.

Selain itu, latar belakang Mahfud Md juga memiliki basis pendidikan dari pesantren yang kental dengan nilai-nilai pesantren termasuk nilai agama, etika, dan moral juga mendukung. 

BACA JUGA:

Dengan demikian, Mahfud Md diharapkan tidak hanya berani menegakkan hukum dengan modal "nilai" yang didapatkannya sewaktu menempuh pendidikan di pesantren.

Ia menambahkan di tangannya,  pesantren-pesantren di Indonesia juga mampu bersaing dan semakin maju. Apabila Mahfud Md terpilih menjadi wakil presiden, tentunya keberhasilan penegakan hukum juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat.

Dirinya berharap jika Mahfud Md terpilih, masyarakat tetap terus membantu dan mengoreksi jalannya penegakan hukum dalam suatu penyelenggaraan pemerintahan di negara demokrasi.

"Pak, ini sudah terlalu ke pinggir jurang, ayo balik ke tengah lagi," katanya mencontohkan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: