Amerika Mulai Kesal dengan Israel: Katanya Lindungi Warga Sipil Gaza, Nyatanya Berbeda di Lapangan

Amerika Mulai Kesal dengan Israel: Katanya Lindungi Warga Sipil Gaza, Nyatanya Berbeda di Lapangan

Israel kembali serang wilayah pemukiman di Gaza, ratusan tewas, dan masih banyak yang tertinggal dibawah reruntuhan-#news #perangisraelhamas-

Kemudian sekitar 1,9 juta orang atau 85 persen penduduk Gaza mengungsi. Banyak dari mereka kekurangan kebutuhan seperti makanan, air, tempat tinggal layak dan fasilitas sanitasi, serta perawatan medis.

Mengenai Gaza pascaperang, Blinken mengatakan AS sangat jelas mengenai pentingnya warga Palestina memiliki tanggung jawab dan kendali atas Gaza, dan pada akhirnya ikut serta dalam kendali Tepi Barat.

"Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui dua negara. Kini, akan ada pertanyaan-pertanyaan yang sangat menantang mengenai keamanan, tata kelola, dan rekonstruksi yang harus kita hadapi," katanya. 

Dia mengatakan hal tersebut akan dibahas dengan negara-negara, termasuk anggota Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang para menteri luar negerinya akan berangkat ke Washington pada Jumat untuk bertemu dengan menteri luar negeri AS.

Menteri luar negeri Indonesia, Palestina, Arab Saudi, Mesir, Yordania, Qatar, Nigeria dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, yang ditugaskan OKI bulan lalu, akan mengunjungi Washington pada Jumat hari ini 8 Desember 2023 untuk menekan AS agar mendesak Israel melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Ditanya tentang kabar pembunuhan seorang jurnalis Reuters dalam serangan udara Israel pada 13 Oktober, Blinken berkata: "Sangat penting dan pantas menyelidiki hal ini secara menyeluruh."

"Pemahaman saya adalah bahwa Israel telah memulai penyelidikan semacam itu, dan penting untuk memastikan bahwa penyelidikan tersebut mencapai kesimpulan, dan untuk melihat hasil dari penyelidikan tersebut,” tambah Blinken.

Cameron mengatakan Inggris mendukung AS dalam membela Israel dan haknya membela diri, tapi menekankan pentingnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan berusaha meminimalkan korban sipil.

“Menyangkut masa depan, kita harus mulai dari tak hanya memberikan bantuan yang diperlukan bagi rakyat Gaza yang mungkin menggunakan jalur laut serta jalur darat jika diperlukan, tetapi juga memikirkan masa depan setelah operasi militer ini selesai," kata Cameron.

“Dan dalam pertemuan kami itu dibahas bagaimana kita membangun dan merevitalisasi Otoritas Palestina, tentang bagaimana kita menyusun rencana setelah operasi ini selesai, dan bagaimana kita memetakan masa depan demi yang aman bagi Israel dan rakyat Palestina," pungkas Cameron. (*)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: