Isu Capres Tampar dan Cekik Wamen Kabarnya Terkait Food Estate, Benarkah Wamentan Harvick Jadi Korban?

Isu Capres Tampar dan Cekik Wamen Kabarnya Terkait Food Estate, Benarkah Wamentan Harvick Jadi Korban?

Tangkapan layar Youtube Channel SewordTV--YouTube Channel SewordTV

PDI Perjuangan dan Partai Demokrat pun kemudian mengkritik kegagagalan program Food Estate tersebut.

Alifurrahman menceritakan kronologi capres mencekik dan menampar wamen (diduga wamen pertanian) jelang sidang kabinet.

Alifurrahman juga menyebut-nyebut program gagal yang menjadi sorotan banyak orang sehingga menjadi pertanyaan presiden. Terlebih capres tersebut ditunjuk presiden sebagai koordinator program.

Kemarahan capres tersebut, jelas Alifurrahman, diduga disebabkan karena satu pekerjaan (Food Estate) yang tidak dibantu oleh kementerian terkait (diduga Kementerian Pertanian).

"Jadi ada satu amanah dari presiden untuk si capres ini. Terus ini menjadi sebuah pekerjaan lintas kementerian. Tetapi kementerian terkait itu nggak bantuin. Sehingga program atau amanah yang diberikan oleh presiden kepada si capres ini akhirnya gagal," urainya. 

Wakil menteri tersebut (Diduga Wamentan Harvick hasnul Qolbi), menurut Alifurrahman, hingga kini masih tidak terima setelah diduga ditampar dan dicekik oleh capres tersebut.

Alifurrahman menegaskan dirinya mendapat informasi terkait cerita itu sekitar minggu lalu. Info tersebut bersumber dari salah seorang staf yang hadir dalam rapat kabinet.

BACA JUGA:

"Dia (informan) bilang jangan keluar dulu. Karena ini menjadi suatu cerita yang mungkin nanti akan diceritakan oleh orang lain. Atau menjadi suatu sejarah terkait rapat kabinet dimana ada seorang menteri mencekik wakil menteri," paparnya.

Menurut Alifurrahman, jika isu tersebut benar terjadi, ini menjadi sejarah hitam dari rapat kabinet yang pernah ada.   

"Ini menjadi satu sejarah hitam di rapat kabinet. Waktu itu informan saya bilang begitu. Tapi sekarang ini cerita itu jadi beredar di WhatsApp Grup. Tampaknya ini hanya soal waktu saja. Kapan cerita ini akan diklarifikasi atau dibenarkan oleh berbagai pihak," tegas Alifurrahman.

Maka itu, kata Alifurrahman, orang-orang yang menyaksikan kejadian ini banyak. Seperti beberapa menteri dan staf. Sehingga mereka punya cerita dan sudut pandang masing-masing.

"Kabarnya, setelah kejadian itu para menteri agak ketakutan. Karena para menteri itu kan bukan orang-orang preman yang terbiasa dengan pencekikan atau penamparan. Mereka orang-orang terdidik yang mungkin jauh dari situasi semacam itu," kata Alifurrahman.

"Hal itu yang membuat beberapa menteri agak trauma. Sehingga cerita ini menjadi aib dari sidang kabinet. Meskipun pada akhirnya cerita penamparan dan pencekikan ini akhirnya sampai kepada presiden," sambung Alifurrahman.

"Dan presiden menurut informasi yang saya dapatkan, agak kaget dengan situasi seperti itu. Karena nggak sempat terpikir sebelumnya kalau di level nasional, di level menteri dan wakil menteri terjadi cekcok atau terjadi penamparan dan pencekikan seperti ini," sambung Alifurrahman lagi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: