Begini Hasil Penelurusan Pertamina terhadap Air Sumur Warga Tercemar BBM Pertalite di Gunung Sindur Bogor

Begini Hasil Penelurusan Pertamina terhadap Air Sumur Warga Tercemar BBM Pertalite di Gunung Sindur Bogor

Harga BBM Pertamina terbaru--www.istockphoto.com

Air Sumur Warga Tercemar BBM - Penyebab air sumur warga tercemar BBM di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten  Bogor tengah diselidiki pihak Pertamina. 

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat telah menelusuri penyebab air sumur warga tercemar BBM di Gunung Sindur, Bogor.

Area Manager Communication Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menjelaskan, Pertamina bersama pengelola SPBU disekitar lokasi melakukan pengecekan empat sumur pendam dan sumur bor di SPBU tersebut.

"Dari hasil pengecekan tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam," ungkapnya, Selasa 12 September 2023.

Namun, kata dia, sampel air yang dibawa oleh warga dari sumur yang berjarak lima rumah dari SPBU, terindikasi tercampur BBM jenis Pertalite. 

Posisi perumahan warga berada di dataran yang lebih tinggi dan berjarak sekitar 150 meter dari SPBU.

BACA JUGA:

Eko menjelaskan saat ini sudah dilakukan mediasi antara warga yang sumurnya terkontaminasi, SBM Pertamina, perwakilan pihak SPBU, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, Danramil, hingga Satpol PP dengan berujung damai.

Kemudian, Pertamina melakukan upaya lain dengan menjadwalkan tank cleaning dan Hydrostatic/Pneumatic Test untuk tangki dan pipa.

"Saat ini SPBU 34.163.17 berhenti beroperasi sementara. Alternatif SPBU terdekat apabila masyarakat ingin melakukan pengisian BBM Pertalite yaitu SPBU 34.163.02 dan SPBU 34.163.10," kata Eko.

Sebelumnya, pada Kamis (7/9), warga Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, mengeluhkan sumurnya tercemar BBM. 

Kondisi itu viral di media sosial menunjukkan keran dapur yang mengeluarkan minyak seperti BBM.

BACA JUGA:

Camat Gunung Sindur Dace Hatomi menyebutkan bahwa tercemarnya air sumur warga oleh BBM telah dikeluhkan sejak tujuh tahun silam.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: