Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara: Tren dan Prospek Utama

Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara: Tren dan Prospek Utama

asean-indo-vietnam-ensign-federal-pixabay.com - nguyenthuantien-

Pada tahun 2030, para ahli memproyeksikan bahwa 50 persen wilayah Asia akan menjadi wilayah urban dan berkembang dengan teknologi modern.

Perdagangan semakin berkembang, dan Asia Tenggara berintegrasi lebih dalam ke dalam ekonomi dunia. 

Volume perdagangan di kawasan ini telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan kami memprediksi tren ini akan terus berlanjut. Ekonomi kawasan ini akan tumbuh sebagai hasil dari peningkatan perdagangan.

Ekonomi ASEAN juga diuntungkan oleh investasi asing langsung (FDI), yang membawa mata uang dan bisnis internasional yang sangat dibutuhkan. 

Semakin banyak negara ASEAN yang membuka diri terhadap negara lain dan menerapkan kebijakan yang mendukung akuisisi talenta lokal dan internasional.

Blok Perdagangan Internasional Baru

Negara-negara Asia Tenggara dapat mengambil manfaat dari bergabung dengan blok-blok perdagangan baru dan mendapatkan mitra internasional baru. 

BACA JUGA:

BRICS, misalnya, membuat gelombang sebagai saingan potensial untuk pasar internasional yang didominasi AS. Ini adalah tren penting yang harus diperhatikan di masa depan ekonomi Asia Tenggara.

Pertumbuhan yang kuat dari negara-negara berkembang di Asia diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023, dengan proyeksi sebesar 5,2 persen. 

Hal ini menjadikan Asia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, meskipun ada periode pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Peningkatan investasi dalam rantai pasokan kendaraan listrik

Kendaraan listrik semakin populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, di mana investasi dalam penelitian dan produksi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal ini dilengkapi dengan peningkatan pengembangan semikonduktor di Taiwan dan Korea.

Dampak langsungnya adalah peningkatan yang stabil dalam kontribusi kendaraan listrik terhadap perekonomian, tetapi manfaat jangka panjangnya termasuk pengurangan biaya konsumen.

Peningkatan produksi sistem energi terbarukan telah menyebabkan harga turun, sehingga menghasilkan listrik yang lebih bersih dan lebih terjangkau di banyak wilayah di Asia Tenggara. 

Investasi dalam transisi energi bersih menunjukkan tren investasi energi regional di masa depan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: