Warga Rohingya Tak Ingin Masuk Perangkap Junta Militer Myanmar yang Licik

Warga Rohingya Tak Ingin Masuk Perangkap Junta Militer Myanmar yang Licik

Pengungsi Rohingya-ist-net

Menurut Ketua Dewan Rohingya Eropa (ERC) Ambia Perveen, pemerintah Myanmar tidak tertarik merepatriasi pengungsi dan hanya ingin menghindari tekanan internasional.

BACA JUGA:Paling Dicari! Game Penghasil Saldo DANA Gratis Bisa Cuan Rp300.000 per Hari

“Pemerintah Myanmar tidak pernah tertarik untuk memulangkan Rohingya. Mereka hanya ingin mengelabui dunia," kata Perveen, merujuk upaya repatriasi yang sebelum ini tidak pernah berhasil.

Dia mengatakan jika junta Myanmar ingin memulangkan Rohingya dari Bangladesh, hal pertama yang harus mereka lakukan adalah menunjukkan ketulusan dalam membolehkan orang bergerak bebas dan pemulangan 130.000 Muslim Rohingya di dalam negeri Myanmar yang tinggal di kamp-kamp di Sittwe, ibu kota Rakhine, sejak 2012.

Pakar urusan pengungsi dan mantan profesor hubungan internasional Universitas Dhaka, CR Abrar, menyebut repatriasi tidak bisa disebut berkelanjutan sampai sidang genosida Rohingya selesai digelar Mahkamah Internasional (ICJ).

“Persoalan ini harus dirampungkan dengan terlebih dahulu mengungkapkan secara resmi sumber genosida Rohingya kepada dunia. Jika tidak, risiko genosida akan selalu ada,” kata Abrar.

BACA JUGA:Sampai April 2023, Daihatsu Sigra Paling Laris, Disusul Gran Max Pikap dan Terios

Dia menandaskan junta Myanmar dan para pelaku genosida masih belum menunjukkan penyesalan.

Ia menuduh militer Myanmar secara terencana membersihkan semua dokumen genosida di Rakhine.

Abrar mendesak Bangladesh agar mengambil upaya diplomatik yang kuat dan konsisten agar Myanmar mendapatkan tekanan internasional yang efektif agar mau memulangkan Rohingya dengan memenuhi hak dan martabat mereka.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: