Digitalisasi Sebuah Keniscayaan dalam Menjaga Progres Tumbuhnya Pembiayaan Properti

Digitalisasi Sebuah Keniscayaan dalam Menjaga Progres Tumbuhnya Pembiayaan Properti

Diskusi 'Urban Forum Banking Property Outlook 20023' yang digelar daring, Selasa, 14 Maret 2023.-Istimewa-

"Ini tiga isu sensitif yang dihadapi bisnis properti terutama untuk meenjaga program rumah pemerintah berjalan dengan baik," imbuh Risma.

"Tiga isu ini butuh campur tangan pemerintah, karena menyangkut keberlangsungan program FLPP," lanjutnya.

BACA JUGA:Rumah BUMN Tarutung Diresmikan, Kementerian BUMN dan BRI Perkuat UMKM Lokal

Menurut Risma, semenjak pandemi banyak regulasi yang menurutsaya harus mengikuti masanya, yaitu sudah tidak relevan dengan kondisi sekarang.

Salah satunya adalah mengenai SLIK OJK, yang tidak ada standar nilai nominal maupun jenis pinjamannya.

Sehingga diperlukan cara baru, intrumen baru, juga regulasi baru untuk mengakomodir semua perubahan.

"Kalau menggunakan cara lama dipastikan KPR bersubsidi akan tumbang, karena tingkat kerentanan MBR milenial sangat rentan terhadap jebakan pinjaman online dan transaksi online kredit," imbuh Risma.

BACA JUGA:Kartu Multifungsi BNI Permudah Transaksi di IKN, Bisa Dipakai untuk ID Card hingga Transfer

"Indikator kenapa kita harus mengasumsikan seperti itu, karena di 2022 FLPP tidak semua terserap," tambahnya.

2023 ini, kata Risma, serapan Januari-Februari juga tidak optimal. Ini bukan karena tidak ada demand, tapi demand sudah rontok pada saat verfikasi SLIK OJK.

"Ini masalah kita bersama, baik perbankan, developer OJK. Sehingga perlu adanya regulasi relevan dan proses edukasi yang harus berjalan," jelas Risma.

"OJK juga harus memitigasi jeratan pinjaman online yang menimpa kaum milenial. Kemudian ada juga permasalahan apakah rumah bersubsidi sudah tepat sasaran atau belum," sambungnya.

BACA JUGA:Disuntik Modal LPDB-KUMKM, KSPPS Al Huda Wonosobo Catatkan Total Asset Rp151 Miliar

Founder and CEO Epic Property M. Gali Ade Nofrans menjelaskan peluang industri properti di 2023.

Antara lain, pembangunan infrastruktur transportasi masih menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga properti di Jabodetabek.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: