PVMBG: Penyebab Gempa M5.2 Karangasem Pernah Akibatkan Gempa Dahsyat Tahun 2018

PVMBG: Penyebab Gempa M5.2 Karangasem Pernah Akibatkan Gempa Dahsyat Tahun 2018

Gempa Bali-ist-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Penyebab gempa bumi magnitudo (M) 5,2 Karangasem, Bali terungkap.

Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gempa bumi di Kabupaten Karangasem, Bali, terjadi akibat aktivitas sesar aktif.

Aktivitas tersebut berupa sesar naik busur belakang Flores dengan mekanisme sesar naik.

"Sesar itu membentang di utara Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Flores dan pernah mengakibatkan gempa bumi dahsyat pada tahun 2018," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan, Rabu, 14 Desember 2022.

BACA JUGA:BMKG Sebut Gempa Bumi di Bali Terjadi Akibat Adanya Aktivitas Sesar Naik Flores

Berdasarkan analisis geologi yang dilakukan oleh PVMBG, wilayah Karangasem pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai, dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang merupakan bagian dari morfologi tubuh gunung api.

Litologinya tersusun oleh endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff, batuan jatuhan gunung api). Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan kuarter tersebut bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

BACA JUGA:20 Gempa Susulan Terjadi di Karangasem Bali, Masyarakat Diminta Periksa Kondisi Rumah

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.

Wilayah pantai di utara Kabupaten Karangasem tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari dua meter.

BACA JUGA:Gempa Guncang Karangasem Bali M5.2 Begini Kondisi Terkini

Hendra merekomendasikan agar bangunan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: