Kapolri Ungkap Strategi Amankan KTT G20, Siapkan Kamera Pengenal Wajah

Kapolri Ungkap Strategi Amankan KTT G20, Siapkan Kamera Pengenal Wajah

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Jokowi-dok-

“Kamera ini dilengkapi dengan pengenal wajah yang kami sambungkan dengan data-data dari Dukcapil dan Imigrasi,” katanya.

Melalui CCTV itu, kata dia setiap masyarakat atau tamu yang melintas dan tertangkap layar kamera akan muncul data-datanya.

Mantan Kabareskrim Polri itu, juga mengatakan pihaknya sudah menyiapkan database terkait dengan orang-orang yang masuk daftar kepolisian, baik itu terlibat kasus kriminal maupun teror.

"Itu semua jika terekam kamera kami akan ada notifikasi dan dari situ kami sudah siapkan anggota melakukan langkah lanjut pengamanan," katanya.

BACA JUGA:Blak-Blakan Kapolri Listyo Sigit Usai Digeruduk 12 Jenderal Polisi di Kantornya

Kemudian, lanjut dia, ada juga monitor yang melakukan pemantauan terhadap anggota yang berjaga. Mulai dari anggota lalu lintas, Sabhara, Brimob dan lainnya. Hal ini penting agar jika ada kendala dalam pengamanan bisa termonitor dan mengetahui langkah selanjutnya.

Ia mencontohkan, ketika personel Polri ada di salah satu titik bisa terlihat dan nanti dihubungi. Semua kegiatan personel bisa terkendali, melalui perintah-perintah yang akan dilaksanakan petugas yang berjaga pusat komando.

“Selama 24 jam memonitor semua pergerakan termasuk peristiwa-peristiwa di lapangan sehingga bisa mengambil langkah-langkah," katanya.

Mantan Kapolda Banten ini menekankan, pergelaran KTT G20 merupakan pertaruhan untuk Indonesia, khususnya masyarakat Bali. Jika semua pengamanan KTT G20 berjalan lancar, maka ke depan Indonesia bisa melaksanakan kegiatan internasional dengan baik juga.

BACA JUGA:Menko Airlangga: Indonesia Berkomitmen Bangun Perekonomian Rendah Karbon

Untuk itu, pada KTT G20 kali ini, pemerintah tetap memberikan kenyamanan bagi turis baik lokal dan internasional yang hadir di Bali, di tengah penyelenggaraan KTT G20.

Ia menambahkan, para turis tetap datang namun kegiatan delegasi tetap berjalan. Jika nantinya delegasi datang dan melintas maka jalur wisatawan kita atur melalui jalur lain. Jadi di satu sisi kegiatan rangkaian berjalan baik, di sisi lain kegiatan wisatawan terutama mancanegara bisa berjalan.

Kedua hal itu harus dijaga, kata Sigit, hal itu menjadi ujian mampu tidaknya Polri menyelenggarakan. Di satu sisi ada satu perhelatan besar KTT G20 yang menjadi pertaruhan bagi Bangsa Indonesia.

“Namun di sisi lain ini dapat menimbulkan multi player effect yang tentunya akan mengangkat Indonesia atau Bali menjadi kota yang dikenal dunia sebagai tempat sangat ramah dan tentunya menjadi tujuan wisata yang digemari masyarakat internasional," kata Sigit.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: