JAKARTA, FIN.CO.ID - Polisi berusaha mengungkap kematian Filep Karma dengan cara meminta izin pihak keluarga untuk mengautopsi jenazahnya.
Permintaan izin pada keluarga untuk autopsi jenazah dilakukan polisi untuk mengetahui penyebab kematian Filep Karma yang selama ini dikenal sebagai aktivis kemerdekaan Papua itu.
Polisi menyebut izin keluarga untuk autopsi jenazah sangat penting demi menyingkap tabir Kematian Filep Karma yang jenazahnya ditemukan oleh warga di Pantai Bse G Jayapura, Selasa 1 November 2022 sekitar pukul 07.00 WIT.
Izin dari keluarga untuk autopsi jenazah diperlukan polisi agar dapat memastikan faktor utama kematian Filep Karma yang pernah dipenjara selama 15 tahun tersebut.
BACA JUGA:Filep Karma Ditemukan Meninggal di Pantai, Ini Profilnya Sebagai Aktivis Kemerdekaan Papua
Kapolresta Jayapura Kombes Pol Victor Mackbon mengakui, pihaknya meminta izin keluarga untuk autopsi. Ini dilakukan agar polisi dapat segera menemukan titik terang kematian Filep Karma.
Saat ini, jenazah Filep sudah dievakuasi ke RSUD Jayapura.
Anggota kepolisian saat ini sedang berkoordinasi dengan keluarga FIlep Karma agar jasadnya dapat diautopsi guna memastikan penyebab kematiannya.
"Kami berharap keluarga mengizinkan untuk dilakukan autopsi sehingga diketahui penyebab kematian korban," kata Mackbon, Selasa 1 November 2022.
Ditambahkan, saat ini penyidik sedang meminta keterangan dari saksi yang menemukan jasad almarhum Filep Karma saat jalan pagi di pinggir pantai Base G.
BACA JUGA: Luhut Somasi, Filep: Data ya Dilawan Data! Rakyat Papua Butuh Jawaban
Memang awalnya saksi yang menemukan jasad korban dan melaporkannya ke polisi hingga anggota ke TKP kemudian datang keluarga korban.
Saat ini jenazah masih berada di RSUD Dok II Jayapura, kata Mackbon yang mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya korban.
"Anggota masih mendalami kasus tersebut, " kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon.
Almarhum Filep Karma merupakan salah satu tokoh Papua Merdeka.
