Duh! Pesisir Timor Leste Jumlah Mangrove Memprihatinkan

Duh! Pesisir Timor Leste Jumlah Mangrove Memprihatinkan

Kawasan Mangrove yang harus dilestarikan untuk penataan kawasan pesisir-Rikhi Ferdian-fin.co.id

TANGERANG, FIN.CO.ID - Kawasan pesisir di Timor Leste tepatnya di Kota Liquica jumlah hutan mangrove sangat memprihatinkan.

Jumlah hutan mangrove mengalami penurunan akibat pembangunan yang masif di negara tersebut.

Hal ini terungkap dalam diskusi kemitraan negara-negara pesisir dalam acara PNLG 2022 yang dihelat di Kabupaten Tangerang, Banten.

BACA JUGA:Even PEMSEA Network of PNLG Forum 2022 di Kabupaten Tangerang Resmi Dibuka

BACA JUGA:Kabupaten Tangerang Jadi Tuan Rumah PNLG Forum 2022, Ekonomi Biru Jadi Bahasan Utama

BACA JUGA:Forum PNLG 2022, KLHK Ungkap Daerah dengan Kualitas Air Tertinggi Hingga Provinsi Penyumbang Sampah Terbanyak

Dalam diskusi itu juga terungkap selain mengalami penurunan, penanganan rehabilitasi mangrove di negara eks bagian Indonesia itu pun tidak dilakukan dengan tepat.

Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Climate Change Trust Fund Tonny Wagey mengatakan, bahwa penurunan jumlah mangrove di Kota Liquica itu pun sungguh memprihatinkan.

Pasalnya jika kondisi ini terus dibiarkan, lambat laun kawasan pesisir di Timor Leste ini akan 'mati'. 

BACA JUGA:CSS Expo dan PNLG 2022 Digelar, Bupati Tangerang Minta Dukungan Pemprov dan DPRD Banten

"Pekerjaan atau isu rehabilitasi mangrove itu adalah keharusan di Timor Leste," kata Tonny sebagaimana dikutip FIN, Jumat 28 Oktober 2022.

Menurut dia, rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir Timor Leste ini perlu diiringi dengan kerja sama oleh berbagai pihak. Khususnya masyarakat dalam manajemen kawasan pesisir.

Jika tidak, maka rehabilitasi tersebut tidak dapat berjalan sesuai rencana.

BACA JUGA:Sidang Arif Rahman; Dengan Wajah Marah Ferdy Sambo Katakan

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: