Walikota Jakarta Pusat Tarik 30 Obat Sirop Berbahaya dari Apotek di Cempaka Putih

Walikota Jakarta Pusat Tarik 30 Obat Sirop Berbahaya dari Apotek di Cempaka Putih

Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma inspeksi mendadak sebuah apotek di kawasan Cempaka Putih. (ist)--

Ia menambahkan, kasus gagal ginjal di Jakpus hingga saat ini tidak mengalami peningkatan.

"Untuk saat ini Jakpus tidak ada peningkatan, masih tiga saja yang tercatat. Kami juga gencar melakukan sosialisasi," tandas dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali memberikan update perkembangan terkait penanganan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGA) Pada Anak di Indonesia.

Hingga Rabu (26/10), dilaporkan 18 kasus GGA, sehingga tercatat saat ini total kasus sebanyak 269 kasus.

BACA JUGA:Video Underpass Terpanjang di Indonesia Viral, Warganet Puji Keberhasilan Infrastruktur Jokowi

Juru Bicara Kementerian, dr. Mohammad Syahril menjelaskan 18 kasus yang dilaporkan bukanlah kasus baru, melainkan akumulasi dari kasus sebelumnya yang baru dilaporkan ke Kemenkes.

“Dari 18 kasus ini hanya 3 yang merupakan kasus baru. Saya ulangi hanya 3 kasus baru  sedangkan sisanya adalah kasus lama di September dan awal Oktober yang baru dilaporkan,” kata Jubir Syahril.

Jubir Syahril menjelaskan kasus tersebut terjadi setelah SE Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan per tanggal 18 Oktober 2022 yang meminta fasyankes tidak memberikan obat dalam bentuk cairan/sirup.

Dengan demikian, setelah tanggal 18 Oktober hanya ada 3 kasus baru GGA pada anak.

BACA JUGA:Heboh Babi Masuk Kantor Dinas LH DKI Jakarta, Humas: Babinya Bersih, Dikejar-Kejar Tuh Sama Karyawan

“Kami tegaskan setelah tanggal 18 Oktober hanya ada ada 3 kasus baru. Ketiganya saat ini sedang menjalani perawatan,” tegas Jubir Syahril.

Ia menambahkan kecenderungan tidak ada penambahan kasus yang tinggi, merupakan dampak dari kebijakan penghentian sementara penggunaan obat sirup pada anak.

Meski terkendali, Jubir Syahril mengungkapkan pemerintah terus memantau perkembangan kasus gagal ginjal akut, terutama di 5 provinsi dengan jumlah kasus tertinggi yakni DKI Jakarta, Aceh, Bali, Banten dan Jawa Barat.

Kebijakan antisipatif masih dan terus dilaksanakan Kemenkes untuk menekan Angka kesakitan dan Angka Kematian akibat GGA.

BACA JUGA:Masih Ada yang Menulis di Blog? Selamat Hari Bologger Nasional

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: