TANGERANG, FIN.CO.ID - Memprihatinkan, 4 dari 6 anak usia 0-5 tahun di Kabupaten Tangerang, Banten meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang empat balita penderita gagal ginjal akut tersebut meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSCM Jakarta.
BACA JUGA: Gandeng BPOM, Polisi di Tangerang Awasi Peredaran Lima Obat Sirup di Rumah Sakit dan Apotek
BACA JUGA:Dinkes Kota Tangerang Sidak Apotek dan Klinik, Khawatir Obat Sirup Masih Dijual Bebas
BACA JUGA: Penjualan Obat Sirup di Kota Tangerang Disetop Sementara, Buntut Naiknya Kasus Gagal Ginjal Akut
"Dari enam pasien periode Juli-Oktober 2022 yang meninggal empat balita," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Faridzi, Rabu 26 Oktober 2022.
Dia menerangkan, empat balita yang meninggal dunia akibat menderita gagal ginjal akut yakni tiga balita laki-laki dan satu balita perempuan.
Adapun kisaran usianya yakni balita umur satu tahun 2 orang, balita umur satu tahun 1 orang, dan anak umur lima tahun 1 orang.
BACA JUGA: Sudah Terima Surat Edaran Dari Kemenkes, Apotek di Kabupaten Tangerang Tak Lagi Jual Obat Sirup
"Semuanya warga Kabupaten Tangerang berasal dari Kecamatan Balaraja, Cikupa, Binong, Mauk, Teluknaga dan Sepatan," sebutnya.
Kendati begitu, dia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan penyebab gangguan ginjal akut yang menyerang enam orang balita itu akibat pemberian obat sirup atau karena faktor lain.
"Karena bisa terjadi pada beberapa faktor seperti bakteri dan virus, leptospirosis," ujarnya.
"Jadi belum tentu disebabkan oleh obat sirop, karena faktornya banyak bisa karena infeksi, virus dan lain sebagainya," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah kasus ginjal akut tersebut, Dinkes pun telah meminta para dokter anak, rumah sakit dan Puskesmas untuk melaporkan jika ditemukan indikasi gangguan ginjal akut.