Sekolah Rakyat Siap Hadir di Lima Puluh Kota, Tapi Masih Terkendala Akses Air

fin.co.id - 16/05/2025, 22:41 WIB

Sekolah Rakyat Siap Hadir di Lima Puluh Kota, Tapi Masih Terkendala Akses Air

Menteri PU Dody Hanggodo dan Bupati Lima Puluh Kota membahas pembangunan Sekolah Rakyat. (Dok. Kementerian PU)

fin.co.id - Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota menunjukkan komitmen nyata dalam pemerataan pendidikan dengan mendukung pengembangan Sekolah Rakyat. Program ini digagas untuk membuka akses pendidikan setara bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, lewat konsep boarding school atau sekolah berasrama.

Sayangnya, meski semangatnya tinggi, pembangunan Sekolah Rakyat di daerah ini belum bisa tancap gas penuh. Masalah utamanya? Belum ada akses air bersih di lokasi yang sudah disiapkan.

Lahannya Luas, Tapi Infrastruktur Dasar Masih Kurang

Bupati Lima Puluh Kota, Safni Sikumbang, sudah menyiapkan lahan sekitar 10 hektare untuk mendukung berdirinya Sekolah Rakyat. Namun, dari hasil survei tim teknis Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU, kawasan itu belum memiliki akses air minum yang memadai.

"Dari hasil survei, dibutuhkan sumber air berkapasitas 10 liter per detik untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat. Lokasinya sudah ada, tapi masih perlu dana untuk pemasangan pipanya," ujar Bupati Safni.

Kendala ini langsung ditanggapi oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat menerima kunjungan Bupati di Kantor Kementerian PU, Jumat, 16 Mei 2025.

"Insya Allah nanti kita bantu juga untuk akses airnya. Untuk sekolah berasrama, air dan sanitasi itu kebutuhan utama," jelas Dody.

Sekolah Rakyat, Langkah Nyata Atasi Kemiskinan

Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek pendidikan biasa. Ini adalah program strategis pemerintah yang dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan di daerah tertinggal. Dengan sistem berasrama, anak-anak dari pelosok bisa belajar tanpa harus khawatir soal biaya transportasi atau tempat tinggal.

"Kami mengapresiasi inisiatif dan dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini menunjukkan perhatian serius terhadap pendidikan di daerah, terutama bagi masyarakat yang mengalami kesulitan akses pendidikan," tambah Dody.

Gak Cuma Sekolah, Infrastruktur Lain Juga Diperjuangkan

Di luar soal Sekolah Rakyat, Bupati Safni juga membawa sejumlah usulan strategis lainnya ke pusat. Mulai dari perbaikan jalan hingga normalisasi sungai untuk pengendalian banjir, semuanya masuk dalam daftar permohonan ke Kementerian PU.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Lima Puluh Kota tidak hanya fokus pada satu sektor, tapi menyasar kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Kehadiran Sekolah Rakyat di Lima Puluh Kota bisa jadi game-changer bagi banyak anak yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Tapi untuk itu, dukungan infrastruktur dasar seperti air bersih nggak bisa ditunda.

Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah pun diharapkan bisa mempercepat realisasi program ini. Dengan begitu, anak-anak di pelosok pun punya kesempatan yang sama untuk mengejar cita-cita mereka.

Kalau pembangunan Sekolah Rakyat ini bisa selesai tepat waktu, bukan nggak mungkin daerah lain bakal menjadikannya contoh sukses integrasi antara pendidikan, pembangunan daerah, dan pemberdayaan masyarakat. (*)

Sigit Nugroho
Penulis