Indonesia Dinobatkan sebagai Negara Paling Dermawan di Dunia

Indonesia Dinobatkan sebagai Negara Paling Dermawan di Dunia

Presiden Joko Widodo (kanan) menikmati denyut kehidupan masyarakat pada malam hari di Yogyakarta, termasuk nyanyian dari para seniman musik jalanan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (16/10) malam.--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index (WGI) 2022 yang dikeluarkan oleh badan amal Charities Aid Foundation (CAF).

Laporan WGI 2022 CAF yang dirilis Jumat 21 Oktober 2022 mengukuhkan Indonesia di peringkat pertama dengan skor 68 persen, lebih rendah tiga persen dibanding skor di tahun sebelumnya.

Ketua Badan Pelaksana PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) Hamid Abidin dalam keterangannya, Sabtu, mengaku takjub atas prestasi yang ditorehkan oleh sektor filantropi Indonesia dalam kurun waktu lima tahun tersebut.

"Ini menunjukkan kuatnya tradisi menyumbang kita yang diinspirasi oleh ajaran agama dan tradisi lokal yang sudah dipraktikkan puluhan tahun," tuturnya dikutip Antara, Sabtu 22 Oktober 2022.

Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut.

Menurut laporan WGI, Indonesia menempati dua peringkat teratas dari tiga kategori atau indikator yang menjadi ukuran WGI, yakni menyumbang uang, menyumbang pada orang asing atau tidak dikenal, dan partisipasi dalam kegiatan kerelawanan atau volunterisme.

BACA JUGA:Peringatan Hari Santi Nasional, DNKI Selenggarakan Seminar Nasional Keuangan Syariah

BACA JUGA: Mensos Risma Serahkan Donasi dari Dermawan ke Tiga Anak Penderita Sakit Berat

Hasil penelitian CAF menunjukkan 84 persen orang Indonesia menyumbang uang pada tahun 2021, jauh lebih tinggi dari skor rata-rata global (35 persen).

Persentase warga Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan kerelawanan juga tinggi (63 persen), hampir tiga kali lebih besar dari angka rata-rata global (23 persen).

Sementara persentase warga yang menyumbang untuk orang asing berjumlah 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global (62 persen).

Selain pengaruh ajaran keagamaan, Hamid melihat keberhasilan para pegiat filantropi, khususnya filantropi Islam dalam menggalang, mengelola dan mendayagunakan donasi keagamaan juga berkontribusi pada pencapaian tersebut.

Lembaga filantropi Islam, khususnya badan dan lembaga pengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) telah bermetamorfosis menjadi lembaga filantropi modern.

BACA JUGA:Dikenal Dermawan, Jumlah Kekayaan Nikita Mirzani Sebesar Rp1,3 Triliun

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: