Ayah Brigadir J Terima Permohonan Maaf Bharada E, Tapi....

Ayah Brigadir J Terima Permohonan Maaf Bharada E, Tapi....

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat memegang foto sang anak.--istimewa-jambi ekspres-disway.id

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Ayah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat mengomentari sidang perdana Bharada Richard Eliezer Pudhiang Lumiu atau Bharada E, yang dilaksanakan hari ini, Selasa 18 Oktober 2022, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Samuel, dikutip dari wawancara langsung di Kompas TV mengatakan, menerima dakwaan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). 

BACA JUGA:Kawal Sidang Perdana, Pendukung Bharada E Serbu PN Jaksel

BACA JUGA:Bharada E Tak Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa, Pengacara: Sudah Cermat dan Tepat

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh JPU itu sudah cukup transparan dan menggambarkan situasi yang terjadi saat almarhum Yoshua dibunuh. 

"Kalau soal dakwaan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum saya rasa sudah cukup transparan," ungkap Samuel, dilihat fin.co.id, Selasa 18 Oktober 2022. 

Samuel juga menanggapi sikap Eliezer yang tidak menyampaikan eksepsi kepada Majelis Hakim dan mengakui bahwa dakwaan yang dibacakan itu sesuai dengan kenyataan pada saat pembunuhan terjadi. 

"Dari dimulainya persidangan, kami mengikutinya dari pagi. Didalamnya itu terjadi bahwa tim pengacaranya Eliezer tidak memberi tanggapan. jadi dalam hal ini Eliezer meminta maaf kepada kami, orang tua dari Yoshua beserta keluarga. memang itulah yang sangat kami tunggu-tunggu dari dulu," ungkapnya.

BACA JUGA:Sambil Menangis Richard Eliezer Minta Maaf dan Doakan Brigadir J: Semoga Bang Yos Diterima di Sisi Tuhan Yesus

BACA JUGA:Bharada E Menyesal Tembak Brigadir J: Saya Tidak Memilki Kemampuan Menolak Jenderal

Adapun terkait permohonan maaf Eliezer kepada Keluarga Brigadir J, Samuel memastikan bahwa pihak keluarga sudah memaafkannya. 

Ia juga memaklumi apa yang dilakukan Eliezer adalah sesuai dengan perintah atasannya, dimana ia tak kuasa untuk melawannya. 

"Tanggapan kami dari orang tua almarhum, memang itu selalu diajarkan. Selaku umat beragama. Apalagi Eliezer mengakui kesalahannya. Apabila kita tidak memaafkan seseorang sudah mengakui kesalahannya, itu berarti kita sudah bersalah juga," tuturnya. 

Meski sudah minta maaf, namun Samuel berharap agar proses hukum terus berjalan demi rasa keadilan. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: