News

Terungkap Lokasi Pembantaian KKB Papua ke 14 Pekerja yang Tewaskan 4 Orang Ternyata Bukan di Trans Papua

JAKARTA,FIN.CO.ID - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah XVII Papua Barat akhirnya angkat suara soal kasus penyerangan terhadap 14 pekerja oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

Kepala BPJN Wilayah XVII Papua Barat Mauluddin Said Latarmengatakan, penyerangan tersebut bukan di lokasi ruas Jalan Trans Papua sebagaimana yang diberitakan.

BACA JUGA:Bikin Resah, Cari Lawan Tawuran Kelompok Pemuda Bawa Sajam Terekam di Jatiasih Bekasi

Mauluddin mengatakan, ruas jalan yang sementara dikerjakan tersebut merupakan jalan non-status yang pembiayaannya bersumber dari anggaran Pemerintah Provinsi Papua Barat atau Pemerintah Kabupaten setempat.

"Kami tegaskan itu tidak masuk dalam Jalan Trans Papua yang dibiayai dari sumber APBN. Status jalan itu merupakan akses menuju jalur utama Trans Papua," jelas Maluddin dilansir dari Antara, 30 September 2022.

Pihak BPJN Wilayah XVII sejauh ini belum mengetahui siapa penanggung jawab pekerjaan jalan tersebut dan sumber pembiayaannya. 

Namun, ruas jalan yang dibangun tersebut baru sebatas jalan padat (japat) agar bisa dilintasi oleh kendaraan.

BACA JUGA: Bikin Heboh, Warga Kepung Pencuri HP Tukang Kopi Starling di Citra Raya Tangerang

Mauluddin Said juga menjelaskan bahwa Jalan Trans Papua hanya menghubungkan Kota Sorong hingga ke Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, dan selanjutnya tersambung ke Nabire Provinsi Papua Tengah dengan melintasi Kabupaten Teluk Wondama.

"Tugas kami hanya menghubungkan dari Sorong hingga ke perbatasan Provinsi Papua (kini masuk wilayah Provinsi Papua Tengah) dengan Provinsi Papua Barat," jelasnya.

Kasus penyerangan belasan pekerja oleh KKB terjadi di Kampung Mayerga, Distrik Maskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni pada Kamis (29/9) itu mengakibatkan empat warga sipil dilaporkan meninggal dunia.

Hingga saat ini tim gabungan TNI dan Polri masih mencari jasad empat korban.

"Saat ini tim Polri dan TNI sedang berangkat menuju TKP guna memastikan kejadian serta melakukan evaluasi. Kami masih menunggu hasilnya dari tim yang berangkat menuju tempat kejadian perkara," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi.

Empat jasad korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi aparat gabungan. 

Diketahui, empat korban merupakan pembantaian KKB Papua dalam peristiwa penyerangan terhadap 14 pekerja jalan trans Papua Barat rute Bintuni-Maybrat, Kamis (29/9) petang kemarin.

 BACA JUGA:Bom Bunuh Diri di Pusat Pendidikan Afghanistan, 19 Orang Dilaporkan Tewas

"Tim gabungan TNI-Polri sudah mengevakuasi empat jenazah korban pembantaian KKB dari lokasi kejadian, dan saat ini dalam perjalanan menuju kabupaten Teluk Bintuni," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi di Manokwari, Jumat 30 September 2022 malam.

Adam mengatakan, berdasarkan laporan tim gabungan bahwa total pekerja jalan trans Papua Barat korban penyerangan sebanyak 14 orang, bukan 12 sebagaimana laporan awal kejadian. 

"Dari 14 orang pekerja, 9 orang selamat, 4 orang meninggal dunia dibantai secara sadis, dan 1 orang perempuan usia 28 tahun belum diketahui keberadaan-nya," ujar Kabid Humas. 

Adapun identitas 14 korban serangan KKB yakni:

 BACA JUGA:Tiga Kapolda Clear and Clean

-Satu korban perempuan belum ditemukan atas nama Reva (28 tahun) 

-Korban selamat 9 orang: 

1. Kusnadi (30 tahun) 

2. Remon Ulimpa (26 tahun)

 BACA JUGA:Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Beberkan Hasil Pemeriksaan Tiga Kapolda: Ini Supaya Menjadi Jelas

3. Irson (42 tahun) 

4. Agung (18 tahun) 

5. Muksin Rambe (49 tahun) 

6. Ruslan alias Culang (33 tahun) terkena tembakan di lengan atas sebelah kanan.

 BACA JUGA:Polemik Tinggi Badan Calon Taruna Taruni

7. Sitinjak (25 tahun) 

8. Om Kumis (55 tahun) 

9. Halim (20 tahun) 

-Korban meninggal dunia 4 orang:

 BACA JUGA:Pemborosan! Kota Depok Mau Bangun Alun-alun Dekat Situ Tujuh Muara, Anggarannya Bikin Geleng-geleng Kepala

1. Abas (52 tahun) bos 

2. Yafet (50 tahun) operator ekskavator 

3. Darmin (46 tahun) sopir truk

 4. Armin (43 tahun) sopir truk.

Sebelumnya, Video pembantaian empat orang pekerja jalan Trans Papua Barat beredar di media sosial. Pembantaian sadis itu diduga dilakukan oleh kelompok kriminas bersenjata atau teroris KKB Papua. 

Video itu dirilis oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) wilayah Kodap IV usai kejadian pada Kamis 29 September 2022 di perbatasan kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Maybrat.

Dalam video dan foto yang beredar, terlihat sebanyak empat orang pekerja tewas dibunuh dan para korban tergeletak usai dibantai dengan sadis. Kelompok teroris tersebut juga membakar alat berat (excavator).

Dalam rekaman suara yang diketahui merupakan  Juru Bicara TPNPB - OPM Sebby Sembom menerangkan bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIT.

Pihak TPNPB-OPM beralasan aksi sadis yang mereka lakukan, karena mereka menemukan  satu pucuk senapan tabung (senapan gas) dan sejumlah amunisi senjata api laras panjang kaliber 5,56 mm dan amunisi senjata api laras pendek (pistol).

BACA JUGA:Empat Warga Sipil Papua Kembali Jadi Korban Penembakan Brutal, Pelakunya...

BACA JUGA:Rombongan Pj Bupati Maybrat Diserang KKB Papua, Ini Penjelasan Kapendam Kasuari

"Di sini terjadi penembakan terhadap empat orang pekerja perusahaan jalan karena alasan kedapatan senjata tabung 12 butir amunisi jenis SS1 atau kode Peluru 5,56 mm dan sejumlah butir amunisi jenis pistol," ungkap salah seorang dalam video yang diduga bernama Arnoldus Yancen Kocu.

"Sehingga dari lapangan langsung lakukan tindakan pembunuhan dan penembakan. Sekalian membakar dua truk dan dua alat berat yaitu excavator. Dan empat orang mati tempat dan tiga orang luka-luka," ungkapnya.

Sementara itu, Tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pencarian terhadap jasad empat warga sipil korban tersebut. 

Kabidhumas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi, mengatakan informasi awal diketahui serangan orang tak dikenal (OTK) di jalur trans Papua Barat itu mengakibatkan satu pekerja mengalami luka tembak di lengan kanan.

BACA JUGA:Fakta Baru Kasus Mutilasi 4 Warga Papua, Ternyata Polisi Belum Bisa Pastikan Keterlibatan dengan KKB

BACA JUGA:DPR Ingatkan TNI Waspada Aksi Balas Dendam dari KKB Usai Simpatisannya Tewas Dimutilasi

Namun, dari hasil pengembangan di lapangan, diduga kuat serangan itu dilakukan oleh KKB yang juga melakukan pembunuhan sadis terhadap empat warga sipil pekerja jalan trans Papua Barat.

"Terkait gambar dan video empat warga sipil korban pembantaian yang sudah tersebar di publik, dapat dipastikan bahwa kejadian itu dalam satu rangkaian penyerangan KKB pada Kamis petang kemarin," kata Adam Erwindi.

Hingga kini, lanjutnya, tim gabungan masih mencari jasad empat korban pembantaian dengan dibantu masyarakat perkampungan di sekitar lokasi kejadian.

"Tim gabungan TNI dan Polri sudah berada di lokasi kejadian, sedang berkoordinasi dengan masyarakat untuk mencari jasad empat korban pembantaian. Informasi lengkap terkait identitas para korban akan disampaikan setelah tim gabungan kembali dari lokasi," ujar Adam.

Adam melanjutkan, berdasarkan saksi kronologi kejadian, awalnya para pekerja dan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas jalan di Kampung Majnik ke arah Moskona Utara mendengar suara tembakan kencang dan rentetan.

BACA JUGA:Teror KKB Papua, Bakar Alat Berat Proyek Pembangunan Jalan, Polisi: Korban Jiwa Belum Ada Laporan

Akibat penembakan tersebut, terdapat satu teman mereka yang terkena tembakan di bagian tangan kanan sehingga mereka semua sekitar 12 orang yang terdiri atas 11 laki-laki dan satu perempuan langsung melarikan diri dari tempat kejadian,.

Kemudian mereka melapor ke Pos Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS Kampung Mayerga, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

Terkait dengan video viral kedua kejadian pembantaian empat orang langsung meninggal dunia di lokasi yang sama, dia mengatakan bahwa Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni tengah mendalami video viral tersebut.

"Saat ini tim Polri dan TNI sedang berangkat menuju TKP guna memastikan kejadian serta melakukan evaluasi. Kami masih menunggu hasilnya dari tim yang berangkat menuju tempat kejadian perkara," kata Kabid Humas.

Admin
Penulis