Viral Video KSAD Dudung Perintahkan Prajurit TNI Kecam Effendi DPR, Ali Syarief Ungkap Komentar Tak Terduga

Viral Video KSAD Dudung Perintahkan Prajurit TNI Kecam Effendi DPR, Ali Syarief Ungkap Komentar Tak Terduga

Akademisi Cross Culture Ali Syarief.-Screenshot YouTube/Ali Syarief - Cross Culture Institute-

(BACA JUGA:Effendi Simbolon Minta Maaf, Dengan Tegas KSAD Jenderal Dudung: Kami Punya Kehormatan dan Harga Diri)

Ali Syarief tanpa ragu juga 'mencolek' akun media sosial Twitter resmi Menko Polhukam Mahfud MD dan menyampaikan kritiknya.

"Pak @mohmahfudmd mengapa anda membiarkan perseteruan di publik antara Dudung dan Effendi Simbolon?," tanya Ali Syarief.

"Apa tidak risih ada yang membaca Regime Jokowi ambaradul? Titik singgung antara TNI dan Politik itu, adalah system yang aneh dan salah," tambahnya.

"Kapan kerennya nech Menkopolhukam? Benahi!!!," kritik Ali Syarief.

(BACA JUGA:Jenderal Dudung Sebut Pengkondisian Effendi Simbolon untuk Minta-Minta ke Wilayah, Apa Maksudnya? )

Sebelumnya viral video berdurasi 2 menit 20 detik yang memperlihatkan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman tengah rapat daring di sebuah ruangan.

Akun media sosial Twitter bernama @BiLLRaY2019 terpantau mengunggah video KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan prajurit TNI kecam Effendi Simbolon.

Dalam video amatir yang beredar tersebut memperlihatkan KSAD Dudung ditemani oleh Wakil KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto.

Berikut pernyataan lengkap KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang tengah viral.

(BACA JUGA: Effendi Simbolon Sebut TNI Gerombolan, Jenderal Dudung: Cukup!)

"Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian... . Dia ini siapa, enggak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia, karena saya tahu juga dia dapat angin masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam.

Ke depan enggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarkan apa yang harus kita sampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk. Prajurit kita ini di grup, di kelompok, di grup Tamtama sudah panas. Kelompok Bintara sudah marah.

Kok, kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana? Danrem-Dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatan. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya.

Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: