Nasional

Heboh Hacker Bjorka Bobol Data, Mahfud MD Targetkan RUU PDP Disahkan Bulan Depan

JAKARTA, FIN.CO.ID - Publik Indonesia dihebohkan dengan klaim hacker Bjorka yang membobol data sejumlah instansi Pemerintah dan pejabat negara.

Terkait pembobolan data yang diklaim hacker Bjorka, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD buka suara.

Mahfud menyebut dengan klaim-klaim tersebut menunjukkan bahwa Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) harus segera disahkan.

(BACA JUGA:Heboh Hacker Bjorka Bocorkan Data Rahasia Negara, Mahfud MD: Gambaran Pelaku Sudah Teridentifikasi dengan Baik)

(BACA JUGA:Kata Mahfud MD Soal Bjorka Klaim Bocorkan Data Pribadinya: Saya Tak Ambil Pusing, Ada di Wikipedia)

(BACA JUGA:Nekat! Bjorka Klaim Bocorkan Data Pribadi Mahfud MD: Apa Kabar Pak?)

Karenanya dia menargetkan RUU PDP dapat disahkan pada bulan depan atau Oktober 2022. 

Dijelaskannya, RUU PDP hanya tinggal menunggu pengesahan menjadi UU di rapat paripurna DPR RI.

"Dalam sebulan ke depan, kira-kira, itu ada Perundangan, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang sudah disahkan di DPR di tingkat I, berarti tinggal tingkat II itu pengesahan di paripurna, tidak akan ada pembahasan di substansi," ungkap Mahfud di Jakarta, Rabu, 14 September 2022.

(BACA JUGA:Jenderal Dudung Sebut Pengkondisian Effendi Simbolon untuk Minta-Minta ke Wilayah, Apa Maksudnya? )

(BACA JUGA:Mahfud MD Pastikan Kasus Kebocoran Data Tidak Terkait dengan Rahasia Negara)

(BACA JUGA:Soal Pengganti Jenderal Andika Perkasa, Mahfud MD Bilang Begini)

Dijelaskannya dalam RUU PDP dimuat arahan terkait dibentuknya tim keamanan siber untuk menjaga data masyarakat dan data-data rahasia negara.

"Itu memang juga memuat arahan agar ada satu tim yang bekerja untuk keamanan siber dan untuk masyarakat Indonesia yang data-data yang sifatnya rahasia," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Mahfud memastikan belum ada data rahasia yang bocor akibat ulah hacker Bjorka, yang saat ini tengah membuat heboh masyarakat Indonesia.

(BACA JUGA:Soal Pengganti Jenderal Andika Perkasa, Mahfud MD Bilang Begini)

"Sampai sekarang belum ada (yang bocor) sampai detik ini, tapi kita akan menjadikan ini (kebocoran data oleh Bjorka) sebagai pengingat kepada kita semua agar kita sama-sama berhati-hati," tukasnya.

Bjorka Telah Teridentifikasi

Aksi serangan siber yang dilakukan oleh akun bernama Bjorka telah membuat heboh jagat maya.

Hacker Bjorka mengklaim bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk sebuah surat yang dikirimkan BIN berlabel rahasia telah bocor.

(BACA JUGA:KATAR: Om Hacker Bjorka, Bila Ada Data Aliran Dana Formula E, Tolong Bocorkan Dong!)

(BACA JUGA:BSSN: Serangan Bjorka Masih Rendah, karena Belum Melumpuhkan Infrastruktur Informasi Vital)

Namun, pemerintah memastikan data negara yang bersifat rahasia tidak bocor.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, pemerintah sudah mengidentifikasi gambaran pelaku dengan baik.

Namun mengenai hal tersebut, Mahfud mengatakan belum bisa mengumumkannya.

"Kita terus menyelidiki, sampai saat ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh tim dan polisi. Tetapi belum bisa diumumkan," ujar Mahfud di kantornya, Rabu, 14 September 2022.

(BACA JUGA:Data Pribadi Cak Imin Bocor, Hacker Bjorka Klaim Dimanfaatkan untuk Kampanye)

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, pemerintah akan bekerja lebih maksimal lagi dalam melindungi data.

Pemerintah juga berjanji, lanjutnya, akan menjadikan peristiwa ini sebagai pengingat agar lebih berhati-hati.

"Kita akan jadikan ini sebagai pengingat kita untuk berhati-hati," pungkasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan bahwa kasus kebocoran data negara yang diklaim diretas oleh hacker dengan nama akun Twitter Bjorka, tidak ada keterkaitan dengan data rahasia negara.

(BACA JUGA:Data yang Dibocorkan Hacker Bjorka Valid? Ini Kata Kepala BSSN )

"Soal bocornya data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi, itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia," ujar Mahfud saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin 12 September 2022.

Dengan demikian, menurut dia, kasus tersebut belum membahayakan data negara karena data-data yang dibocorkan kepada publik justru merupakan hal-hal yang sudah diberitakan di koran-koran.

"Jadi, belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari, (berita mengenai) jadi presiden, ini, gini, kan cuma itu. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca," tegas Mahfud.

Admin
Penulis