Demo Tolak Kenaikan BBM, Jokowi: Ini Kan Negara Demokrasi

Demo Tolak Kenaikan BBM, Jokowi: Ini Kan Negara Demokrasi

Presiden Jokowi saat kampanye Pemilu 2019 di GBK Senayan Jakarta.-dok fin-dok fin

Dalam aksi demonstrasi harus diantispasi ada oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.

"Jangan sampai nanti ada kelompok, golongan, oknum siapapun yang membonceng dalam setiap aksi," imbuhnya.

Di sisi lain, ia mengajak masyarakat agar menyikapi kenaikan harga BBM secara bijaksana.

(BACA JUGA:Harga BBM Naik, Denny Siregar: Adaptasi Adalah Kunci)

"Kami berharap mari kita sikapi semua secara baik, secara bijak," katanya.

Menurut dia, tidak ada pilihan bagi pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM karena menyikapi situasi dunia saat ini.

Dia menjelaskan perang Rusia dan Ukraina memicu krisis pangan dan energi global.

(BACA JUGA:Malaysia Turunkan Harga BBM, Indonesia Malah Menaikkan)

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk sektor energi tembus lebih dari Rp500 triliun pada 2022.

"Jadi selama ini tidak ada pilihan bagi Pemerintah Pusat kecuali menaikkan (harga BBM). Namun diiringi dengan bantuan langsung tunai kepada masyarakat karena selama ini menurut pemerintah pusat subsidi selama ini dinikmati kelompok menengah ke atas," imbuh Riza.

Ribuan Peserta Aksi 

Sebelumnya Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengatakab, pihaknya menyayangkan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memerhatikan kondisi ekonomi masyarakat. 

(BACA JUGA:Orang Kaya Jadi Penikmat Terbesar Subsidi BBM, Ekonom: Kenaikan Harga Harus Terukur)

(BACA JUGA:Harga BBM Subsidi Naik, Dirut Pertamina Jamin Pasokan Aman dan Tersedia)

“Kami akan serempak turun aksi ke jalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia,” kata Abdullah dalam keterangan resmi, Ahad 4 September 2022.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: