Rizal Ramli Sebut Kasus Brigadir J Awal dari Revolusi Rakyat Secara Digital

Rizal Ramli Sebut Kasus Brigadir J Awal dari Revolusi Rakyat Secara Digital

Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia Rizal Ramli.-Screenshot YouTube/Najwa Shihab-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Tokoh nasional Rizal Ramli menilai, kasus pembunuhan Brigadir Yoshua alias Brigadir J terungkap, karena adanya suara rakyat yang masif melalui media massa dan media sosial. 

Rizal Ramli menyebutnya sebagai revolusi takyat secara digital. Dia bilang, suara rakyat secara digital memaksa siapa pun untuk tidak mengabaikan kasus tersebut. 

"Inilah sebetulnya awal dari people revolution secara digital, revolusi rakyat tapi pakai digital doang, tapi impactnya dahsyat sekali karena memaksa siapapun untuk tidak bisa mengabaikan," kata Rizal dalam diskusi daring yang diadakan Total Politik, dipantau di Jakarta, Jumat 27 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Pertanyaan Menohok Rizal Ramli: Kenapa CCTV Mati Saat Ada Kejahatan, Apa Iye Kebetulan?)

(BACA JUGA:Kapolri Hapus Unggahan Pernah Puji Ferdy Sambo 'Ganteng Orangnya' )

Ekonom senior ini berujar, berita soal pembunuhan Brigadir J yang menyita perhatian publik selama dua bulan terakhir, bahkan mengalahkan tayangan infotainment. 

Kata Rizal Ramli, kasus Brigadir J jado sorotan lantaran mengandung unsur cerita yang lengkap, mulai dari adanya peristiwa pembunuhan, dugaan perselingkuhan, hingga dugaan geng mafia di tubuh Polri.

Lebih lanjut, ia menyebut kasus ini sebagai gejala 'Samboisme', karena memiliki beberapa dimensi pembunuhan di dalamnya.

(BACA JUGA:Berikut 5 Jenderal Polri yang Setuju Ferdy Sambo Dipecat)

(BACA JUGA:Polda Metro Tangguhkan Penahanan Marsil Warga Pekanbaru yang Posting Kasus Ferdy Sambo di Medsos)

"Ini pembunuhan sadis, terencana, penghapusan barang-barang bukti secara sistematis," ujarnya.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga berharap kasus ini dapat membongkar lebih jauh terkait problematika Satuan Tugas Khusus (Satgassus) dalam Polri, termasuk aliran dana di dalamnya.

"Harus dibuka polanya, dipertanggungjawabkan karena kalau enggak betul-betul ini kegiatan mafia di dalam polisi," kata Rizal.

"Kita benahin demokrasi kita, kita bersihkan polisi, hapuskan multifungsi dari pada Polri", tuturnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: