MotoGP Dalam Hitungan Angka, Benarkah Efektif Dorong Kebangkitan Ekonomi dan Pariwisata?

Minggu 27-03-2022,15:01 WIB
Reporter : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

JAKARTA, FIN.CO.ID - Indonesia baru saja merampungkan penyelenggaraan balapan kelas dunia, Pertamina Grand Prix of Indonesia alias MotoGP Mandalika 2022 pada 18 - 20 Maret 2022 lalu. 

Dari sudut pandang pelaksanaan event balapan, MotoGP Mandalika 2022 bisa dibilang sangat sukses, meski ada beberapa kekurangan disana-sini, salah satunya terkait transportasi dan operasional. 

(BACA JUGA:Kisah dan Makna Desain Piala MotoGP Mandalika yang Diterima Para Juara)

Lalu, bagaimana tingkat kesuksesan Pertamina Grand Prix of Indonesia dari sisi angka? 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru-baru ini telah merilis hasil evaluasi dari pelaksanaan event tersebut. Kali ini, data Kemenparekraf adalah terkait dengan pelaksanaan event MotoGP Mandalika 2022 dari sisi angka. 

Mengutip postingan akun @garudainfrastructure, diketahui bahwa nilai investasi yang dibenamkan untuk pelaksanaan event Pertamina Grand Prix of Indonesia sebesar Rp1,2 triliun. 

Nilai Rp1,2 triliun itu digunakan untuk investasi pembangunan street circuir sepanjang 4,3 kilometer. Nilai tersebut setara dengan kebutuhan anggaran untuk pembangunan 10 kilometer jalan tol di Indonesia. 

(BACA JUGA:5 Fakta 'Singing Bowl', Mangkuk Perunggu yang Digunakan Mbak Rara Sang Pawang Hujan MotoGP Mandalika)

Adapun jumlah orang yang dapat menonton secara langsung di Pertamina Mandalika International Circuit itu berkisar antara 150.000 - 200.000 orang dalam sekali event. 

Namun demikian, karena masih dalam situasi pandemi, event Pertamina Grand Prix of Indonesia kemarin hanya mengakomodir penjualan tiket sebanyak 60.000 penonton secara langsung. 

Data selanjutnya adalah sebanyak 30 juta orang mengikuti rangkaian lomba melalui media sosial resmi MotoGP dan para pembalap. 

Data tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 1.256 UMKM yang merupakan hasil kurasi KemenKopUKM, Kemenparekraf, Bank Indonesia dan Pemda NTB memamerkan produknya selama perlombaan. 

(BACA JUGA:Pemecatan Terawan Dinilai Kontroversi, DPR Minta Kemenkes Pelajari Aspek Hukum)

Estimasi nilai ekonomi yang dihasilkan dari penjualan tiket, merchandise, sponsorship dan sebagainya mencapai Rp500 miliar. 

Kategori :