BEKASI, FIN.CO.ID - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk rencanakan percepatan penanggulangan pengangguran.
Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi Entah Ismanto mengungkapkan, FGD ini menjadi upaya ekstra antisipasi meningkatnya usia angkatan kerja di Kabupaten Bekasi.
BACA JUGA:UMK Kota Bekasi Tahun 2023 Dibahas Disnaker, Segini Besarannya?
Salah satu cara untuk penanggulangan adalah diperlukannya kerja yang lebih ekstra, dikarenakan angkatan kerja yang terus meningkat.
"Perlu kerja yang lebih ekstra karena ada angkatan kerja yang terus meningkat, penyesuaian kompetensi, meningkatkan wirausaha, juga keadaan global sekarang dan hal ini kita upayakan untuk disiapkan," ungkap Entah Ismanto, Jumat 18 November 2022.
Namun dirinya masih menilai, kondisi ekonomi di wilayah Kabupaten Bekasi masih relatif stabil jika diukur dengan melihat inflasi yang terus dijaga.
"Pj Bupati terus berusaha melalui dibentuknya tim satgas Penanggulangan pengagguran, untuk fokus pengangguran yang ada," jelasnya.
BACA JUGA:Besaran UMP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023 Segera Ditetapkan, Segini Besarannya?
Agar bisa menemukan hasil yang bagus, Bappeda Kabupaten Bekasi bekerja sama dengan para ahli dari perwakilan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jabar.
"Untuk peserta dalam FGD kita undang dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Dinas Pendidikan, dan dari kita Bappeda," tururnya.
Di lain sisi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi perkuat kerja sama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), guna hadapi tantangan ekonomi.
"Pada dasarnya hampir semua kegiatan industri membutuhkan supporting UMKM, karena di industri ada berkesinambungan," ucap Sutomo.
BACA JUGA:Ojo Dibandingke, Ini Potret Iriana Jokowi saat Hadiri KTT APEC di Bangkok Thailand
Dalam industri terdapat karyawan yang membutuhkan seragam, catering, produk jajanan dan juga alat tulis kantor yang dapat didukung oleh UKM