FIN.CO.ID - Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto berencana menurunkan hingga menggratiskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dia mengatakan, APBN merupakan uang rakyat yang harus diolah dengan baik.
"Apalagi di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat (uang APBN) harus jangan tinggi. Kalau bisa sangat minim atau gratis. Ini kita harus hitung dan bekerja keras untuk itu," kata Prabowo melalui keterangan resminya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:
- Biaya Kuliah Mahal, Wapres Ma'ruf Amin Punya Solusi Begini
- UKT Naik Drastis, Nadiem Komitmen Tingkatkan Jumlah Penerima KIP Kuliah
Rupanya, pernyataan Prabowo Subianto direspons oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Dia menanyakan, apakah APBN yang tersedia saat ini cukup utnuk hal itu.
"Apa cukup uang APBN?" tulis Hotman Paris yang dikutip dari akun Instagram-nya, Sabtu 25 Mei 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hotman Paris lewat unggahan foto di akun media sosialnya. Sontak, unggahan Hotman Paris itu menuai berbagai komentar dari netizen. Tidak sedikit dari mereka yang pro terhadap pernyataan Prabowo Subianto.
"Ini namanya presiden TOP, hebat, tegas, lantang, demi kecerdasan rakyat Indonesia," tulis akun @ghali****.
"Bapak presiden yang bijak," tulis akun @liat****.
Sebagaimana diketahui, Prabowo menyoroti bagaimana sistem di dunia pendidikan berubah drastis pasca-Orde Baru. Terutama ketika dunia pendidikan menjadi industri menganut nilai kapitalisme.
"Jadi berpikirnya bahwa semua itu bisa menjadi market, padahal ini adalah public goods, kewajiban sosial bagi suatu negara," katanya.
Di masa kepemimpinannya mendatang, Prabowo mengaku akan berusaha meningkatkan perbaikan pendidikan Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan menggiatkan hilirisasi guna menambah penghasilan negara.
"Tentunya kita harus hilirisasi untuk kita dapat nilai tambah dan perbaiki pendidikan kita," ucapnya.
BACA JUGA:
- Gantikan Ayah yang Meninggal Dunia, Jemaah Haji Muda Asal Tanggerang Masih Kuliah di Brawijaya
- Kenapa Kuliah di PTN Tak Gratis Seperti di Luar Negeri? Ini Penjelasan Kemendikbudristek Dikti
(Hasyim Ashari)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq